Ilmuwan Nuklirnya Dihabisi, Iran Tuntut AS Bayar Kompensasi Rp59 Triliun

Jum'at, 24 Juni 2022 - 08:39 WIB
loading...
Ilmuwan Nuklirnya Dihabisi,...
Pasukan Iran membawa peti jenazah Mohsen Fakhrizadeh, ilmuwan nuklir yang dibunuh. Iran menuntut AS membayar kompensasi Rp59,3 triliun atas pembunuhan para ilmuwan nuklirnya. Foto/WANA via REUTERS
A A A
TEHERAN - Pengadilan Iran memutuskan untuk menuntut Amerika Serikat (AS) membayar lebih dari USD4 miliar (lebih dari Rp59,3 triliun). Itu sebagai kompensasi kepada keluarga para ilmuwan nuklir yang dibunuh dalam beberapa tahun terakhir.

Iran menuduh Amerika Serikat, Israel, atau keduanya, melakukan serangkaian pembunuhan yang menargetkan tokoh-tokoh kunci, termasuk pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka, Mohsen Fakhrizadeh pada November 2020.

"Jelas bahwa rezim Zionis melakukan kejahatan dengan membunuh para ilmuwan Iran," bunyi putusan pengadilan Iran, sebagaimana dilaporkan AFP, Jumat (24/6/2022).



"Washington mendukung Israel secara langsung dan tidak langsung sehingga AS bertanggung jawab atas semua tindakan, termasuk membantu, mendukung, dan melakukan tindakan teroris terhadap ilmuwan Iran," imbuh putusan itu.

Pemerintah AS belum berkomentar atas tuntutan kompensasi tersebut.

Fakhrizadeh dibunuh di pinggiran Teheran pada 27 November 2020. Dia berada di dalam mobil yang ditembaki dengan senjata canggih.

Laporan intelijen yang dikutip media AS menyebutnya sebagai operasi Mossad, badan intelijen Israel. Namun, rezim Zionis tidak secara resmi mengonfirmasi atau pun menolak terlibat dalam pembunuhan tersebut.

Kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dengan negara-negara kekuatan dunia termasuk AS memberi Teheran keringanan sanksi dengan imbalan pembatasan program nuklirnya untuk menjamin bahwa Teheran tidak dapat mengembangkan senjata nuklir—sesuatu yang selalu disangkal ingin dilakukan Iran.

Tetapi AS secara sepihak menarik diri dari kesepakatan itu pada 2018, dan menerapkan kembali sanksi, mendorong Iran untuk mulai membatalkan komitmennya sendiri.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Amerika Serikat Unjuk...
Amerika Serikat Unjuk Kekuatan Nuklir di Tengah Ketegangan Dunia
Langka, Houthi Tembakkan...
Langka, Houthi Tembakkan Rudal ke Israel Utara Meski AS Terus Gempur Yaman
Xi Jinping Tancap Gas,...
Xi Jinping Tancap Gas, Amerika Ketinggalan Jauh: Ini 4 Jurus Strategis China yang Bikin Waswas AS
7 Fakta Imam Masjidilharam...
7 Fakta Imam Masjidilharam As Sudais, Sosok yang Buat Pernyataan Kontroversial soal Gaza
Harvard dan Lebih dari...
Harvard dan Lebih dari 150 Universitas AS Gugat Pemerintahan Trump
Trump Buat Tawaran Terakhir...
Trump Buat Tawaran Terakhir untuk Akhiri Perang Ukraina
Israel Bagikan Ucapan...
Israel Bagikan Ucapan Belasungkawa atas Wafatnya Paus Fransiskus, Lalu Menghapusnya
Ngeri! China Ledakkan...
Ngeri! China Ledakkan Bom Hidrogen Non Nuklir Pertama di Dunia
Apa Tujuan Rusia Menaruh...
Apa Tujuan Rusia Menaruh Jet Tempur di Biak Papua? Ini Analisis Lengkapnya
Rekomendasi
Geledah Rumah Hakim...
Geledah Rumah Hakim Pemvonis Lepas Kasus CPO, Kejagung Temukan Uang Rp5,5 Miliar di Bawah Kasur
Trump Tiba-tiba Bersikap...
Trump Tiba-tiba Bersikap Baik ke China, Iming-iming Turunkan Tarif Impor
Sah! Beli BBM di Jakarta...
Sah! Beli BBM di Jakarta Kena Pajak 5%, Kendaraan Umum 2%
Berita Terkini
Amerika Serikat Unjuk...
Amerika Serikat Unjuk Kekuatan Nuklir di Tengah Ketegangan Dunia
18 menit yang lalu
Langka, Houthi Tembakkan...
Langka, Houthi Tembakkan Rudal ke Israel Utara Meski AS Terus Gempur Yaman
34 menit yang lalu
Xi Jinping Tancap Gas,...
Xi Jinping Tancap Gas, Amerika Ketinggalan Jauh: Ini 4 Jurus Strategis China yang Bikin Waswas AS
47 menit yang lalu
Mengapa Vatikan Baru...
Mengapa Vatikan Baru Umumkan Berita Duka 2 Jam setelah Paus Fransiskus Wafat?
1 jam yang lalu
7 Fakta Imam Masjidilharam...
7 Fakta Imam Masjidilharam As Sudais, Sosok yang Buat Pernyataan Kontroversial soal Gaza
1 jam yang lalu
Paus Fransiskus Bukanlah...
Paus Fransiskus Bukanlah Nama Asli, Ini Nama Aslinya
2 jam yang lalu
Infografis
Rakyat Swiss Minta Pembelian...
Rakyat Swiss Minta Pembelian 36 Jet Tempur F-35 AS Dibatalkan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved