Eks Jenderal Rusia: Jika Perang Dunia III, Inggris Lenyap!

Rabu, 22 Juni 2022 - 02:38 WIB
loading...
Eks Jenderal Rusia: Jika Perang Dunia III, Inggris Lenyap!
Evgeny Buzhinsky, pensiunan jenderal dan pakar militer Rusia, sebut Inggris akan lenyap jika Perang Dunia III terjadi. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Seorang pensiunan jenderal yang juga pakar militer Rusia memperingatakan Inggris tentang konsekuensi mengerikan jika kebuntuan baru di Lithuania memicu Perang Dunia (PD) III yang berarti perang nuklir. Menurutnya, Inggris secara fisik akan lenyap jika itu benar-benar terjadi.

Letnan Jenderal (purn) Evgeny Buzhinsky mengatakan kepada stasiun televisi pemerintah Rusia; Rossiya 1, bahwa Barat sedang bermain api dalam memblokade eksklave Rusia; Kaliningrad, untuk mencegah barang-barang yang terkena sanksi mencapai wilayah itu melalui negara NATO; Lithuania.

Dia mengecam jenderal Inggris Sir Patrick Sanders, yang mengambil alih komando Angkatan Darat Inggris minggu ini dengan seruan kepada pasukan London untuk bersiap berperang dan mengalahkan pasukan Rusia dalam Perang Dunia III.



“Dia tidak mengerti bahwa sebagai akibat dari Perang Dunia III, Inggris secara fisik tidak akan ada lagi,” kata Buzhinsky.

“Pulau itu akan lenyap, jadi saya tidak tahu di mana dia atau keturunannya akan tinggal," ujarnya.

Dalam pesannya kepada pasukan Inggris, Jenderal Sanders mengatakan: “Saya adalah Kepala Staf Umum pertama sejak 1941 yang mengambil alih komando Angkatan Darat dalam bayang-bayang perang darat di Eropa yang melibatkan kekuatan kontinental..."

“Skala ancaman abadi dari Rusia menunjukkan bahwa kita telah memasuki era baru ketidakamanan. Ini adalah tugas tunggal saya untuk membuat Angkatan Darat kita mematikan dan seefektif mungkin. Waktunya adalah sekarang dan kesempatan adalah milik kita untuk direbut," paparnya.

Buzhinsky memperingatkan bahwa di samping perang di Ukraina, situasi Kaliningrad "sangat serius", dan mengeklaim Barat memiliki motif tersembunyi.

Dia mendesak Presiden Vladimir Putin untuk segera merespons dengan mengirimkan senjata nuklir ke Kaliningrad, bekas pos terdepan Prusia Konigsberg dan wilayah paling barat negara itu, yang terjepit di antara Lithuania dan Polandia, dan juga merupakan markas besar Armada Baltik Kremlin.

“Ini adalah permainan panjang untuk mendorong kami keluar dari Laut Baltik, upaya untuk memblokir dan memotong Kaliningrad, dan akhirnya mengambilnya dari kami,” klaimnya.

"Barat bermaksud untuk memblokir Kaliningrad secara ekonomi, sepenuhnya, sampai orang-orang kita melolong dari kemelaratan," ujarnya.

"Putin harus menolak pengakuan Lithuania tahun 1991, mengingkari perjanjian dengan Uni Eeropa tentang Lituania, termasuk perbatasan mereka, kemudian mematikan energi Lithuania," katanya.

“Dan akhirnya kita harus mengambil tindakan militer," imbuh mantan jenderal tersebut.

Buzhinsky, yang bertugas di posisi senior di Kementerian Pertahanan Rusia, mendesak Kremlin untuk mengambil kendali atas apa yang disebut koridor Suvalkovsky—rute pasokan melintasi Lithuania dari sekutu Rusia; Belarusia.

“Kita perlu secara demonstratif memindahkan senjata nuklir ke Kaliningrad, [rudal] Iskander kita,” katanya kepada penyiar televisi pro-Putin; Yevgeny Popov, di saluran Rossiya 1 yang dilansir Daily Mirror, Selasa (21/6/2022).

Menurutnya, rudal Iskander saat ini berbasis di Kaliningrad tetapi tanpa hulu ledak nuklir.

“Kita harus melakukan sesuatu. Kita harus memperkuat kehadiran militer kita di perbatasan dengan Lithuania seperti yang kita lakukan pada Desember tahun lalu, dan Januari tahun ini di perbatasan dengan Ukraina," katanya.

"Rusia harus memberi tahu Amerika pertama melalui saluran rahasia, bahwa mereka bermain api."

"Kalian benar-benar akan bermain sampai-sampai Rusia tidak akan berhenti, karena ini adalah ancaman bagi keamanan nasional kami, upaya di wilayah kedaulatan kami," ujarnya.

Buzhinsky kemudian memperingatkan: “Dunia akan merasakannya. Gandum Ukraina akan tampak seperti lelucon dibandingkan dengan langkah tegas kami.”

Dia ditanya, "Dengan kata lain ini adalah perang dengan NATO?"

Dia menjawab, “Ya—apa lagi yang kita lakukan? Kalau tidak, mereka hanya akan mencekik kita. Kita tidak bisa berhenti, kalau tidak mereka akan merampas Kaliningrad dari kita.”

Juru bicara Putin Dmitry Peskov memperingatkan bahwa semua kepercayaan kini telah menguap antara Barat dan Moskow.

"Hubungan antara Rusia dan Barat tidak akan kembali ke level sebelumnya, karena Moskow tidak akan pernah lagi mempercayai 'mitra' seperti itu," katanya kepada MSNBC.

"Ini akan menjadi krisis yang panjang, tetapi kami tidak akan pernah mempercayai Barat lagi."

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyebut tindakan Barat terhadap Lithuania secara terbuka bermusuhan.

“Lithuania harus memahami bahwa karakterisasi tindakan Vilnius di transit Kaliningrad sebagai ‘bermusuhan’ berarti waktu untuk pembicaraan telah berlalu,” katanya kepada presenter televisi pro-Kremlin, Vladimir Solovyov.

“Mereka [pihak berwenang Lithuania] yang berperilaku agresif. Mereka telah melewati batas hukum internasional dan menuju tindakan kasar yang tidak bersahabat," ujarnya.

"Merekalah yang berperilaku provokatif, agresif—bermusuhan."
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0925 seconds (0.1#10.140)