Konvoi 40 Truk Militer AS Diduga Angkut Gandum Curian dari Suriah

Senin, 20 Juni 2022 - 19:08 WIB
loading...
A A A
Suriah telah berulang kali menuduh AS mengobarkan perang ekonomi melawannya melalui penguasaan wilayah timur laut strategis negara itu, di mana hingga 90% minyak negara itu dan lahan pertanian terbaiknya berada.

Dirampas dari wilayah itu, Suriah menghadapi sanksi AS dan Eropa yang menghancurkan dalam segala hal mulai dari perbankan hingga obat-obatan.

Damaskus terpaksa mengandalkan bantuan Rusia dan Iran untuk memastikan keamanan pangan dan energinya sambil membangun kembali dari perang brutal yang didukung asing yang dimulai pada 2012 .

Tahun lalu, Menteri Perminyakan Suriah Bassam Tomeh memperkirakan kegiatan penyelundupan minyak AS telah menyebabkan sekitar USD92 miliar kerugian pada sektor minyak Suriah, bagian besar dari USD200-400 miliar yang menurut Presiden Bashar Assad akan diperlukan untuk rekonstruksi.

Sebelum perang, negara Timur Tengah itu menikmati swasembada energi dan pangan.

AS diperkirakan mempertahankan pasukan pendudukan sekitar 900 tentara di Suriah, dengan pasukan ini dilaporkan menjaga ladang minyak dan gas, pangkalan militer dan infrastruktur strategis utama.

Kehadiran pasukan AS dimaksudkan berfungsi sebagai semacam “kebijakan asuransi” untuk sekutu SDF-nya.

Itu juga peringatan kepada pemerintah Suriah dan milisi yang didukung Turki bahwa setiap serangan pada SDF akan dibalas dengan respons yang menghancurkan.

Otoritas Suriah tetap menyatakan keyakinannya bahwa semua wilayah di luar kendali Damaskus pada akhirnya akan dibebaskan.

Suriah telah mendesak Kurdi, yang telah menetapkan status pemerintahan sendiri secara de facto dalam ketidakhadiran pemerintah, untuk menyadari bahwa Amerika pada akhirnya akan meninggalkan mereka.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2000 seconds (0.1#10.140)