Meksiko Kecam Barat Pasok Senjata ke Ukraina: Itu Tak Bermoral!
loading...
A
A
A
MEXICO CITY - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengecam negara-negara Barat yang terus memasok senjata ke Ukraina untuk perang melawan Rusia . Menurutnya, tindakan seperti itu tidak bermoral.
Dia mengatakan gelombang pengiriman senjata asing hanya akan menghasilkan lebih banyak pertumpahan darah.
Dia menolak berpihak pada negara mana pun yang sedang berperang. Namun, dia mengatakan bahwa mereka yang mengirim senjata ke Kiev—sebuah kebijakan yang sangat disukai oleh Amerika Serikat dan sebagian besar sekutu NATO-nya—membantu mengumpulkan korban di semua pihak.
“Betapa mudahnya untuk mengatakan: ‘Di sana saya mengirim begitu banyak uang untuk senjata, saya menyediakan senjata dan Anda menyediakan yang mati'. Itu tidak bermoral,” katanya.
"Tidak bisakah perang di Ukraina dihindari? Tentu saja. Kebijakan itu gagal dan lihat kerusakan yang ditimbulkannya, hilangnya nyawa manusia," ujarnya, seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (16/6/2022).
Presiden Obrador tidak merinci bagaimana permusuhan bisa dihindari, tetapi melanjutkan dengan mengatakan; "Kebijakan yang sama tidak boleh lagi dilanjutkan."
Dia mengeklaim kebijakan perang seperti itu didorong oleh elite dan bukan oleh rakyat.
Meskipun Meksiko telah menyatakan bahwa mereka tidak mendukung serangan Rusia terhadap tetangganya, mereka telah menolak untuk bergabung dengan sanksi Barat yang menargetkan ekonomi Rusia dan telah menahan diri dari transfer senjata ke pemerintah di Kiev.
Sementara itu, NATO melanjutkan upayanya untuk mempersenjatai Ukraina, di mana Sekretaris Jenderal aliansi Jens Stoltenberg mengatakan minggu ini bahwa Kiev harus menerima senjata berat tambahan.
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, yang menjadi tuan rumah pertemuan antara Stoltenberg dan enam anggota NATO lainnya pada hari Selasa, mendukung sikap itu.
"Sangat penting bagi Rusia untuk kalah perang dan bahwa blok militer yang dipimpin AS harus bersatu di belakang Ukraina," katanya.
“Karena kami tidak dapat memiliki konfrontasi langsung antara pasukan NATO dan Rusia, yang perlu kami lakukan adalah memastikan bahwa Ukraina dapat melawan perang itu, bahwa ia memiliki akses ke semua persenjataan yang diperlukan,” imbuh Rutte.
Dia mengatakan gelombang pengiriman senjata asing hanya akan menghasilkan lebih banyak pertumpahan darah.
Dia menolak berpihak pada negara mana pun yang sedang berperang. Namun, dia mengatakan bahwa mereka yang mengirim senjata ke Kiev—sebuah kebijakan yang sangat disukai oleh Amerika Serikat dan sebagian besar sekutu NATO-nya—membantu mengumpulkan korban di semua pihak.
“Betapa mudahnya untuk mengatakan: ‘Di sana saya mengirim begitu banyak uang untuk senjata, saya menyediakan senjata dan Anda menyediakan yang mati'. Itu tidak bermoral,” katanya.
"Tidak bisakah perang di Ukraina dihindari? Tentu saja. Kebijakan itu gagal dan lihat kerusakan yang ditimbulkannya, hilangnya nyawa manusia," ujarnya, seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (16/6/2022).
Presiden Obrador tidak merinci bagaimana permusuhan bisa dihindari, tetapi melanjutkan dengan mengatakan; "Kebijakan yang sama tidak boleh lagi dilanjutkan."
Dia mengeklaim kebijakan perang seperti itu didorong oleh elite dan bukan oleh rakyat.
Meskipun Meksiko telah menyatakan bahwa mereka tidak mendukung serangan Rusia terhadap tetangganya, mereka telah menolak untuk bergabung dengan sanksi Barat yang menargetkan ekonomi Rusia dan telah menahan diri dari transfer senjata ke pemerintah di Kiev.
Sementara itu, NATO melanjutkan upayanya untuk mempersenjatai Ukraina, di mana Sekretaris Jenderal aliansi Jens Stoltenberg mengatakan minggu ini bahwa Kiev harus menerima senjata berat tambahan.
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, yang menjadi tuan rumah pertemuan antara Stoltenberg dan enam anggota NATO lainnya pada hari Selasa, mendukung sikap itu.
"Sangat penting bagi Rusia untuk kalah perang dan bahwa blok militer yang dipimpin AS harus bersatu di belakang Ukraina," katanya.
“Karena kami tidak dapat memiliki konfrontasi langsung antara pasukan NATO dan Rusia, yang perlu kami lakukan adalah memastikan bahwa Ukraina dapat melawan perang itu, bahwa ia memiliki akses ke semua persenjataan yang diperlukan,” imbuh Rutte.
(min)