Pelapor Khusus PBB: Junta Myanmar Siksa dan Bunuh Anak-anak

Rabu, 15 Juni 2022 - 16:59 WIB
loading...
Pelapor Khusus PBB:...
Pelapor Khusus PBB: Junta Myanmar Siksa dan Bunuh Anak-anak. FOTO/Reuters
A A A
YANGON - Puluhan anak telah tewas di Myanmar sejak kudeta tahun lalu. Anak-anak itu tak hanya tewas dalam baku tembak konflik, tetapi juga menjadi sasaran yang disengaja dari militer.

“Anak-anak di bawah umur dipukuli dan ditikam, serta kuku jari atau giginya dicabut selama interogasi. Sementara beberapa orang dipaksa untuk menjalani eksekusi,” sebut laporan dari Pelapor Khusus PBB untuk Hak Asasi Manusia (HAM) di Myanmar, Tom Andrews.

Baca: Disebut Rezim Militer Tidak Sah oleh Prancis, Junta Myanmar Murka

Junta militer Myanmar telah berulang kali mengecam PBB dan negara-negara Barat karena campur tangan dan menolak tuduhan bahwa mereka melakukan kekejaman. Seorang juru bicara militer tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar pada hari Selasa.

Berdasarkan kontribusi dari badan-badan PBB, kelompok-kelompok kemanusiaan dan HAM, serta organisasi masyarakat sipil, laporan itu mengatakan 250.000 anak-anak terlantar akibat pertempuran, dan sedikitnya 382 tewas atau cacat, termasuk oleh serangan udara atau artileri berat.

"Serangan tanpa henti Junta terhadap anak-anak menggarisbawahi kebobrokan dan kesediaan para jenderal untuk menimbulkan penderitaan besar pada korban yang tidak bersalah dalam upayanya untuk menundukkan rakyat," kata Andrews dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters.

Baca: Junta Myanmar Dituduh Bakar Ratusan Rumah di Tiga Desa

Apa yang dilakukan Junta Militer Myanmar terhadap anak-anak disebut sebagai tindakan kejahatan perang. "Serangan junta terhadap anak-anak merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang," lanjutnya.

PBB telah menerima informasi dari 142 anak-anak yang disiksa oleh tentara, polisi dan milisi pro-tentara, kata laporan Andrews. Muncul pula laporan tentang peningkatan perekrutan pekerja anak, termasuk oleh pejuang anti-junta.



Andrews mengatakan, dunia harus mengambil tindakan terkoordinasi untuk mengisolasi junta secara finansial dan berkomitmen untuk "peningkatan dramatis" dalam bantuan kemanusiaan. “Anggota PBB harus menanggapi krisis di Myanmar dengan urgensi yang sama seperti mereka menanggapi krisis di Ukraina," tegasnya.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer merebut kekuasaan awal tahun lalu dan melancarkan tindakan keras terhadap lawan-lawannya. Sikap ini memicu reaksi keras oleh kelompok-kelompok perlawanan yang baru dibentuk.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Konvoi Ambulans Ditembaki,...
Konvoi Ambulans Ditembaki, Sentimen Anti-China Meningkat di Myanmar
Kenapa Para Jenderal...
Kenapa Para Jenderal Israel Sudah Tak Ingin Serang Gaza? Ternyata Ini Penyebabnya
Bangsa di Balik Jeruji...
Bangsa di Balik Jeruji Besi: Mengapa Israel Penjarakan 10.000 Warga Palestina?
Takut Ditangkap Negara...
Takut Ditangkap Negara ICC, Netanyahu Ambil Rute Memutar saat Terbang ke AS
Ironis! Tak Ada Negara...
Ironis! Tak Ada Negara Uni Eropa yang Mau Menangkap Netanyahu, Si Penjahat Perang Gaza
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
EMT Indonesia Layani...
EMT Indonesia Layani 660 Warga Myanmar di Hari ke-14
Tuduh China Sabotase...
Tuduh China Sabotase Kabel Bawah Laut, Taiwan Tuntut Ganti Rugi
China Uji Coba Bom Hidrogen...
China Uji Coba Bom Hidrogen Hasilkan Suhu 1.000 Derajat Celsius, Jauh Lebih Dahsyat dari TNT
Rekomendasi
Bahlil Sebut AMPI di...
Bahlil Sebut AMPI di Bawah Kepemimpinan Jerry Punya Posisi Strategis di Golkar
Hasil Liga Futsal Profesional...
Hasil Liga Futsal Profesional 2025: Hujan Gol, Sadakata United vs Kuda Laut Nusantara Imbang 4-4
Ryan Garcia Tertidur...
Ryan Garcia Tertidur di Times Square, Taruhan 2019 Mayweather Jadi Kenyataan!
Berita Terkini
Putin Berharap Tak Gunakan...
Putin Berharap Tak Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina, Ini Alasannya
Kapan Manusia Mulai...
Kapan Manusia Mulai Berperang untuk Pertama Kalinya?
Berencana Melancarkan...
Berencana Melancarkan Teror di Inggris, 8 Orang yang Berafiliasi dengan Iran Ditangkap
Tembok Hijau China di...
Tembok Hijau China di Gurun Taklimakan: Ambisi Besar yang Sisakan Masalah Ekologis
Hanya Jadi Boneka, PM...
Hanya Jadi Boneka, PM Yaman Ahmed bin Mubarak Pilih Mundur
Politikus Muslim Ini...
Politikus Muslim Ini Ungkap Rahasia Kesuksesan Singapura
Infografis
Rendang dan Gulai Masuk...
Rendang dan Gulai Masuk Daftar Rebusan Terenak di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved