Ukraina Dilaporkan Hancurkan Pangkalan Tentara Bayaran Wagner Group Rusia

Sabtu, 11 Juni 2022 - 20:25 WIB
loading...
Ukraina Dilaporkan Hancurkan Pangkalan Tentara Bayaran Wagner Group Rusia
Pasukan Ukraina dilaporkan menghancurkan pangkalan tentara bayaran Wagner Group yang terkait Rusia di Luhansk. Foto/Twitter @serhey_hayday
A A A
KIEV - Pasukan Ukraina dilaporkan telah menghancurkan pangkalan tentara bayaran Wagner Group yang terkait dengan Rusia di wilayah Luhansk.

Menurut laporan media lokal, 22 orang tewas dan empat lainnya terluka dalam serangan itu.

Kementerian Pertahanan Inggris mengumumkan pada bulan Maret lalu bahwa Wagner Group terlibat dalam membantu upaya perang Rusia di Ukraina.

Gubernur Luhansk, Serhey Hayday, seperti dikutip Newsweek, Sabtu (11/6/2022) mengeklaim bahwa penembakan menghantam pangkalan di stadion di Kadiivka di Ukraina Timur.



Gubernur itu berbagi posting video pada hari Jumat di Twitter, di mana dia berkata, "Pangkalan Wagner di wilayah pendudukan Luhansk dihancurkan, hanya satu rasis yang selamat. Pangkalan musuh terletak di stadion lokal di Kadiivka, yang diduduki Rusia dengan berani pada tahun 2014."

Video itu menunjukkan sebuah bangunan terbakar dengan asap hitam tebal membumbung ke langit.

Di tengah pertempuran sengit di Severodonetsk, bagian terakhir provinsi Luhansk yang dikuasai Ukraina, salah satu lambang Istana Es dihancurkan pada hari Kamis.

Rusia bertekad untuk merebut Severodonetsk dan kota kembarnya Lysychansk, di tepi seberang sungai Donets Siverskyi, sebagai salah satu tujuan perang utamanya.

Sekretaris Dewan Keamanan Ukraina Oleksiy Danilov mengatakan bahwa situasi di Severodonetsk "sangat rumit" dan pasukan Rusia memfokuskan semua kekuatan mereka di daerah itu.

Moskow dengan tegas menyangkal peran kontraktor militer swasta dalam menjaga kepentingan militer Kremlin.

Ukraina mengatakan satu-satunya harapan untuk membalikkan keadaan di kota industri kecil itu adalah lebih banyak artileri untuk mengimbangi senjata besar Rusia.

Ribuan orang telah tewas dan jutaan telah melarikan diri sejak Rusia meluncurkan "operasi militer khusus" untuk melucuti senjata dan "denazifikasi" tetangganya pada 24 Februari. Ukraina dan sekutunya menyebut invasi itu sebagai agresi yang tidak beralasan.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1636 seconds (0.1#10.140)