Pompeo Samakan Bolton dengan Snowden, Ancam Akan Menghukumnya

Rabu, 24 Juni 2020 - 01:55 WIB
loading...
Pompeo Samakan Bolton dengan Snowden, Ancam Akan Menghukumnya
Mantan penasihat keamanan nasional Amerika Serikat, John Bolton. Foto/REUTERS/Jonathan Drake
A A A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Michael Richard Pompeo menyamakan tindakan mantan penasihat keamanan nasional Gedung Putih John Bolton dengan whistleblower NSA Edward Snowden, yakni pengkhianatan terhadap Amerika.

Bolton membuat marah mantan bosnya; Presiden Donald Trump , dengan menerbitkan memoarnya "The Room Where It Happened" pada Selasa (23/6/2020). Buku itu berisi "borok" sang presiden dalam berbagai kebijakan luar negerinya.

Pompeo mengancam akan mengambil tindakan hukum pidana terhadap mantan rekannya di pemerintahan Trump tersebut.

"Informasi yang dia rilis menempatkan tanggung jawab pidana secara langsung kepadanya," kata Pompeo kepada Fox News.

"Kita semua melihat apa yang terjadi ketika orang membocorkan informasi rahasia seperti Edward Snowden. Apa yang John Bolton lakukan di sini tidak berbeda dengan itu," ujarnya. (Baca: Bolton: Trump Pikir Keren Menginvasi Venezuela, tapi Batal karena Putin )

"Sementara kami akan membiarkan Departemen Kehakiman mengambil tindakan, informasi seperti ini keluar—informasi itu menghadirkan risiko nyata dan kerugian nyata bagi Amerika Serikat."

"Presiden dan yang lainnya, termasuk saya sendiri, harus menghentikannya dari pertemuan," kata Pompeo tentang sepak terjang Bolton semasa menjabat sebagai penasihat keamanan nasional Gedung Putih."Karena dia membocorkan atau dia akan memelintir atau dia berbohong."

Snowden terkenal setelah membocorkan dokumen rahasia dari Badan Keamanan Nasional (NSA). Dokumen rahasia itu adalah dokumen hasil program penyadapan massal yang dijalankan oleh pemerintah AS dan sekutunya.

Dia telah bersembunyi di Rusia selama tujuh tahun terakhir dan diburu Amerika Serikat atas tuduhan spionase.

John Bolton yang dipekerjakan Trump tahun 2018 dipecat dari jabatannya September 2019 lalu karena ketidaksepakatan dengan presiden Trump mengenai kebijakan luar negeri AS.

Buku "The Room Where It Happened" merupakan buku yang menceritakan semua tentang tugas Bolton di Gedung Putih Bolton. Dalam buku itu, dia mengklaim bahwa para pemimpin asing menganggap rendah sosok Trump. Banyak klaim Bolton yang mempermalukan sang presiden. (Baca juga: John Bolton: Kim Jong-un Terbahak-bahak Tertawakan Trump )

Pompeo dikutip dalam buku itu menyebut Donald Trump sangat penuh dengan omong kosong. Namun, Pompeo membantah klaim tersebut. Trump juga membantah klaim dalam buku Bolton dengan menyebutnya sebagai buku yang terdiri dari "kebohongan" dan "kepalsuan".

Departemen Kehakiman pekan lalu mencoba untuk menghentikan rilis buku itu dengan mengajukan gugatan ke pengadilan. Namun, hakim pengadilan di AS menyimpulkan sudah terlambat untuk mengeluarkan perintah penahanan buku itu, di mana ribuan salinan buku tersebut sudah terjual.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1502 seconds (0.1#10.140)