Rusia Klaim Merudal Pangkalan Tentara Bayaran Ukraina
loading...
A
A
A
MOSKOW - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya menggunakan rudal yang diluncurkan dari udara untuk menghancurkan pangkalan militer Ukraina yang diduga menjadi tempat para pejuang asing sedang dilatih.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov mengatakan, pusat pelatihan berada di wilayah Zhytomyr di Ukraina tengah, sekitar 125 kilometer barat Kiev.
Konashenkov juga mengatakan rudal Rusia telah menghancurkan gudang amunisi dan sistem anti-pesawat di tempat lain di Ukraina seperti dikutip dari The Associated Press, Kamis (9/6/2022).
Tidak ada komentar langsung dari Ukraina atas klaim Rusia tersebut. Rusia menyebut pejuang asing yang bergabung dengan pasukan Ukraina dalam perang sebagai 'tentara bayaran'.
Sementara itu Gubernur provinsi Luhansk Ukraina timur mengatakan pasukan Rusia menggunakan "taktik bumi hangus" melawan kota Sievierodonetsk, menghantamnya dengan roket, artileri dan mortir.
Serhiy Haidai juga mengatakan kepada The Associated Press bahwa Lysychansk mengalami "penembakan siang dan malam."
"Rusia mencoba menerobos jalan utama yang menghubungkan Lysychansk dan kota Bakhmut tetapi gagal menguasainya," katanya.
Haidai mengatakan Ukraina masih tetap dapat mengirimkan pasokan kemanusiaan ke wilayah tersebut melalui rute yang relatif aman.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov mengatakan, pusat pelatihan berada di wilayah Zhytomyr di Ukraina tengah, sekitar 125 kilometer barat Kiev.
Konashenkov juga mengatakan rudal Rusia telah menghancurkan gudang amunisi dan sistem anti-pesawat di tempat lain di Ukraina seperti dikutip dari The Associated Press, Kamis (9/6/2022).
Tidak ada komentar langsung dari Ukraina atas klaim Rusia tersebut. Rusia menyebut pejuang asing yang bergabung dengan pasukan Ukraina dalam perang sebagai 'tentara bayaran'.
Sementara itu Gubernur provinsi Luhansk Ukraina timur mengatakan pasukan Rusia menggunakan "taktik bumi hangus" melawan kota Sievierodonetsk, menghantamnya dengan roket, artileri dan mortir.
Serhiy Haidai juga mengatakan kepada The Associated Press bahwa Lysychansk mengalami "penembakan siang dan malam."
"Rusia mencoba menerobos jalan utama yang menghubungkan Lysychansk dan kota Bakhmut tetapi gagal menguasainya," katanya.
Haidai mengatakan Ukraina masih tetap dapat mengirimkan pasokan kemanusiaan ke wilayah tersebut melalui rute yang relatif aman.