Sri Lanka Tahan Pesawat Aeroflot Rusia, Para Penumpang Menginap di Hotel
loading...
A
A
A
KOLOMBO - Keberangkatan penerbangan Aeroflot dari Kolombo ke Moskow yang dijadwalkan pada 2 Juni, dibatalkan karena kurangnya izin dari otoritas penerbangan Sri Lanka.
Kabar tersebut diungkapkan maskapai terbesar Rusia, Aeroflot, pada Jumat (3/6/2022), dilansir Sputnik.
Aeroflot menginformasikan penumpang penerbangan yang dibatalkan sedang ditampung di hotel dan akan diinformasikan oleh pusat kontak maskapai tentang waktu keberangkatan ke Moskow.
"Keberangkatan Aeroflot Penerbangan SU289 dari Kolombo ke Moskow pada 02.06.2022 ditunda dan dibatalkan lebih lanjut karena tidak adanya izin dari otoritas penerbangan Sri Lanka. Sidang pengadilan tentang pencabutan penahanan pesawat dijadwalkan pada 8 Juni 2022," papar pernyataan layanan pers Aeroflot.
Menurut situs web operator, penerbangan itu mengoperasikan pesawat Airbus A330-300.
Sebelumnya, pengadilan Kolombo mengeluarkan putusan penahanan pesawat Aeroflot, yang tidak mendapat izin terbang pada Kamis, hingga 16 Juni.
Keputusan itu dibuat sehubungan dengan pengaduan yang diajukan perusahaan leasing Celestial Aviation Trading Limited dari Irlandia.
Kabar tersebut diungkapkan maskapai terbesar Rusia, Aeroflot, pada Jumat (3/6/2022), dilansir Sputnik.
Aeroflot menginformasikan penumpang penerbangan yang dibatalkan sedang ditampung di hotel dan akan diinformasikan oleh pusat kontak maskapai tentang waktu keberangkatan ke Moskow.
"Keberangkatan Aeroflot Penerbangan SU289 dari Kolombo ke Moskow pada 02.06.2022 ditunda dan dibatalkan lebih lanjut karena tidak adanya izin dari otoritas penerbangan Sri Lanka. Sidang pengadilan tentang pencabutan penahanan pesawat dijadwalkan pada 8 Juni 2022," papar pernyataan layanan pers Aeroflot.
Menurut situs web operator, penerbangan itu mengoperasikan pesawat Airbus A330-300.
Sebelumnya, pengadilan Kolombo mengeluarkan putusan penahanan pesawat Aeroflot, yang tidak mendapat izin terbang pada Kamis, hingga 16 Juni.
Keputusan itu dibuat sehubungan dengan pengaduan yang diajukan perusahaan leasing Celestial Aviation Trading Limited dari Irlandia.