Intel Kiev: Pasukan Rusia di Ukraina Akan Habis Januari 2023
loading...
A
A
A
Moskow kembali menyerukan agar Ukraina terlibat dalam pembicaraan gencatan senjata. Tapi seruan ini telah ditolak.
Budanov menegaskan kembali tekad Ukraina untuk tidak menyerahkan satu inci tanah pun kepada Rusia yang dia sebut "penjajah".
Menurutnya, tidak akan ada kata menyerah. Tidak akan ada gencatan senjata dengan meninggalkan Donbas yang diduduki Rusia.
“Ini akan berakhir dalam satu hal: kembalinya wilayah pendudukan kami,” kata Budanov.
Namun, lain lagi dengan tekad Rusia.
"Saya ingin mengatakan sekali lagi, kepada penduduk wilayah Kherson, bahwa Rusia ada di sini selamanya. Seharusnya tidak ada keraguan tentang itu,” kata Senator Kremlin Andrei Turchak. "Tidak akan ada jalan kembali ke masa lalu."
Badan-badan intelijen Amerika Serikat (AS) menilai militer Moskow sedang mengatur ulang dirinya sendiri untuk kampanye yang lebih berlarut-larut di Ukraina.
Pasukan Moskow awalnya mundur dari Kiev. Kemudian beroperasi di selatan atau tenggara dan timur Ukraina.
“Pijakan militer Rusia di tenggara akan membuat skenario apa pun untuk mengakhiri perang ini lebih mahal dalam kehidupan dan sumber daya,” kata analis Institute for the Study of War (ISW) Nataliya Bugayova.
“Kontrol atas Ukraina tetap menjadi tujuan Presiden Rusia Vladimir Putin, dan tujuan itu tidak akan berubah. Sekarang waktunya bagi Ukraina untuk memperluas serangan balasannya, dan membutuhkan bantuan militer dari Barat untuk melakukannya.”
Budanov menegaskan kembali tekad Ukraina untuk tidak menyerahkan satu inci tanah pun kepada Rusia yang dia sebut "penjajah".
Menurutnya, tidak akan ada kata menyerah. Tidak akan ada gencatan senjata dengan meninggalkan Donbas yang diduduki Rusia.
“Ini akan berakhir dalam satu hal: kembalinya wilayah pendudukan kami,” kata Budanov.
Namun, lain lagi dengan tekad Rusia.
"Saya ingin mengatakan sekali lagi, kepada penduduk wilayah Kherson, bahwa Rusia ada di sini selamanya. Seharusnya tidak ada keraguan tentang itu,” kata Senator Kremlin Andrei Turchak. "Tidak akan ada jalan kembali ke masa lalu."
Badan-badan intelijen Amerika Serikat (AS) menilai militer Moskow sedang mengatur ulang dirinya sendiri untuk kampanye yang lebih berlarut-larut di Ukraina.
Pasukan Moskow awalnya mundur dari Kiev. Kemudian beroperasi di selatan atau tenggara dan timur Ukraina.
“Pijakan militer Rusia di tenggara akan membuat skenario apa pun untuk mengakhiri perang ini lebih mahal dalam kehidupan dan sumber daya,” kata analis Institute for the Study of War (ISW) Nataliya Bugayova.
“Kontrol atas Ukraina tetap menjadi tujuan Presiden Rusia Vladimir Putin, dan tujuan itu tidak akan berubah. Sekarang waktunya bagi Ukraina untuk memperluas serangan balasannya, dan membutuhkan bantuan militer dari Barat untuk melakukannya.”
(min)