Media AS: Israel yang Tembak Mati Kolonel IRGC Iran di Teheran

Kamis, 26 Mei 2022 - 09:49 WIB
loading...
Media AS: Israel yang Tembak Mati Kolonel IRGC Iran di Teheran
Kolonel Hassan Sayyad Khodaei, perwira senior IRGC Iran, ditembak mati di sebuah jalan di Teheran oleh pengendera sepeda motor. Foto/Screenshot Twitter via Times of Israel
A A A
NEW YORK CITY - Media Amerika Serikat (AS), New York Times, menerbitkan laporan yang menyebutkan bahwa Israel berada di balik pembunuhan kolonel senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran di Teheran hari Minggu.

Laporan itu mengatakan bahwa Israel memberi tahu para pejabat AS tentang operasi tersebut.

Seorang pejabat intelijen yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada The New York Times pada hari Rabu bahwa pejabat Israel telah menyampaikan informasi tentang pembunuhan Kolonel Hassan Sayyad Khodaei, yang ditembak di sebuah jalan di Teheran pada hari Minggu.

Laporan media itu tidak merinci negara mana yang diwakili oleh pejabat intelijen itu.



Namun, menurut Ynet, lembaga keamanan Israel yakin sumbernya adalah orang Amerika dan Tel Aviv sangat marah dengan kebocoran informasi tersebut.

Para pejabat Israel mengatakan kepada situs berita itu bahwa mereka menuntut jawaban dari rekan-rekan Amerika mereka karena laporan New York Times menyalahkan pembunuhan itu semata-mata pada Israel dan membebaskan AS dari peran apa pun.

Para pejabat menyatakan keprihatinan bahwa laporan itu mungkin mengarah pada lonjakan serangan Iran terhadap sasaran Israel.

Masih menurut laporan New York Times, para pejabat Israel mengeklaim Khodaei adalah wakil kepala Unit 840, sebuah divisi bayangan dalam pasukan ekspedisi Quds IRGC Iran yang melakukan penculikan dan pembunuhan tokoh-tokoh di luar Iran, termasuk terhadap orang Israel.

Khodaei secara khusus bertanggung jawab atas operasi Unit 840 Timur Tengah, tetapi dia telah terlibat dalam upaya serangan terhadap warga sipil Israel, Eropa dan Amerika dan pejabat pemerintah di Kolumbia, Kenya, Ethiopia, Uni Emirat Arab, dan Siprus dalam dua tahun terakhir saja.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1148 seconds (0.1#10.140)