4 Negara UE Usulkan Penggunaan Aset Rusia untuk Membangun Kembali Ukraina

Selasa, 24 Mei 2022 - 01:30 WIB
loading...
4 Negara UE Usulkan...
4 Negara UE Usulkan Penggunaan Aset Rusia untuk Membangun Kembali Ukraina. FOTO/Reuters
A A A
BRUSSELS - Lithuania, Slovakia, Latvia, dan Estonia akan menyerukan pada Selasa (24/5/2022) untuk penyitaan aset Rusia yang dibekukan oleh Uni Eropa (UE). Menurut 4 negara itu, langkah ini perlu dilakukan untuk mendanai pembangunan kembali Ukraina setelah invasi Rusia.

Usulan itu tertuang dalam sebuah surat bersama yang ditulis oleh empat negara anggota UE tersebut. Pada 3 Mei, Ukraina memperkirakan jumlah uang yang dibutuhkan untuk membangun kembali negara dari kehancuran yang dilakukan oleh Rusia sekitar USD600 miliar.



“Tetapi, dengan perang yang masih berlangsung, jumlahnya kemungkinan akan meningkat tajam, kata surat itu, seperti dikutip dari Reuters. "Sebagian besar biaya untuk membangun kembali Ukraina, termasuk kompensasi bagi korban agresi militer Rusia, harus ditanggung oleh Rusia," lanjut surat tersebut.

Rencananya, surat itu akan disampaikan kepada Menteri Keuangan Uni Eropa pada hari Selasa. Surat yang dilihat oleh Reuters, juga menyerukan agar blok 27 negara itu mulai mempersiapkan sanksi baru terhadap Moskow.

"Pada akhirnya, jika Rusia tidak menghentikan agresi militer terhadap Ukraina, seharusnya tidak ada ikatan ekonomi yang tersisa antara UE dan Rusia sama sekali - memastikan bahwa tidak ada sumber daya keuangan, produk, atau layanan kami yang berkontribusi pada mesin perang Rusia," katanya.



Keempat negara mencatat bahwa UE dan negara-negara yang berpikiran sama telah membekukan aset milik individu dan entitas Rusia dan sekitar USD300 miliar cadangan bank sentral.

"Kita sekarang harus mengidentifikasi cara hukum untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya ini sebagai sumber pendanaan - baik untuk biaya upaya berkelanjutan Ukraina untuk menahan agresi Rusia, dan untuk rekonstruksi negara pasca perang," kata mereka.

"Penyitaan aset negara, seperti cadangan bank sentral atau milik perusahaan milik negara, memiliki hubungan dan efek langsung dalam hal ini," lanjutnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1493 seconds (0.1#10.140)