Protes Invasi Rusia, Wakil AS dan 4 Negara Lain Tinggalkan Pertemuan APEC

Sabtu, 21 Mei 2022 - 23:03 WIB
loading...
Protes Invasi Rusia, Wakil AS dan 4 Negara Lain Tinggalkan Pertemuan APEC
Protes Invasi Rusia, Wakil AS dan 4 Negara Lain Tinggalkan Pertemuan APEC. FOTO/Reuters
A A A
BANGKOK - Perwakilan Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara lain keluar dari pertemuan para Menteri Perdagangan Asia-Pasifik di Bangkok, Thailand, Sabtu (21/5/2022). Aksi ini mereka lakukan untuk memprotes invasi Rusia ke Ukraina , kata para pejabat.

“Pemogokan itu adalah ekspresi ketidaksetujuan atas perang agresi ilegal Rusia di Ukraina dan dampak ekonominya di kawasan APEC," kata seorang diplomat, seperti dikutip dari Reuters.



Perwakilan dari Kanada, Selandia Baru, Jepang dan Australia bergabung dengan AS, yang dipimpin oleh Perwakilan Dagang Katherine Tai, dalam walk out dari pertemuan Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC). Hal itu diungkapkan dua pejabat Thailand dan dua diplomat internasional kepada Reuters.

Diplomat lain mengatakan, lima negara yang menggelar protes menginginkan "bahasa yang lebih kuat tentang perang Rusia" dalam pernyataan akhir kelompok yang akan dikeluarkan pada hari Minggu.

"Pertemuan itu tidak akan gagal jika (pernyataan bersama) tidak dapat dikeluarkan," kata Menteri Perdagangan Thailand Jurin Laksanawisit kepada wartawan. Ia juga menambahkan bahwa pertemuan itu "berjalan dengan baik" meskipun ada perwakilan yang walk out.

Walk out terjadi ketika Menteri Ekonomi Rusia, Maxim Reshetnikov menyampaikan sambutan pada pembukaan pertemuan dua hari dari kelompok 21 kekuatan ekonomi.



“Delegasi dari lima negara yang menggelar protes kembali ke pertemuan setelah Reshetnikov selesai berbicara,” kata seorang pejabat Thailand.

Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu. Moskow telah berulangkali menyatakan kalau invasi itu bertujuan untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" tetangganya. Alasan Moskow ini tidak bisa diterima dunia internasional.

Ukraina dan Barat mengatakan, Presiden Vladimir Putin melancarkan perang agresi yang tidak beralasan, yang telah merenggut ribuan nyawa warga sipil, membuat jutaan orang Ukraina melarikan diri dan menyebabkan kejatuhan ekonomi di seluruh dunia.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1641 seconds (0.1#10.140)