Biodata dan Agama Bella Hadid, Supermodel yang Getol Bela Perjuangan Palestina

Rabu, 18 Mei 2022 - 09:17 WIB
loading...
Biodata dan Agama Bella...
Supermodel Amerika Serikat (AS) Bella Hadid. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Bella Hadid terkenal sebagai supermodel Amerika Serikat (AS) yang getol membela perjuangan rakyat Palestina melawan penindasan Israel.

Keberaniannya mengecam Israel membuat dia dicintai rakyat Palestina. Berikut ini rincian biodata dan agama sang supermodel itu.

Wanita dengan nama asli Isabella Khair Hadid itu lahir pada 9 Oktober 1996. Pada 2016, dia terpilih sebagai "Model of the Year" oleh para profesional industri untuk Models.com.



Selama kurun waktu empat tahun, Hadid membuat dua puluh tujuh penampilan di sampul majalah Vogue internasional.



Lahir di Washington DC dan dibesarkan di Santa Barbara, California, Hadid memulai karir modelingnya pada usia enam belas tahun.

Dia menandatangani kontrak dengan IMG Models pada Agustus 2014, dan memulai debutnya di New York Fashion Week pada bulan berikutnya.

Pada 2017, Hadid memecahkan rekor sampul Vogue September terbanyak dalam satu tahun dengan tampil di lima edisi internasional yakni di China, Spanyol, Brasil, Australia, dan Arab.

Dia lahir pada 9 Oktober 1996 di MedStar Georgetown University Hospital di Washington DC.

Ayahnya, Mohamed Hadid, adalah seorang pengembang real estate Palestina Yordania, sementara ibunya, Yolanda Hadid (nee van den Herik), adalah mantan model Belanda.

Melalui ayahnya, Hadid mengklaim keturunan dari Daher Al Omer, Pangeran Nazareth dan Sheik Galilea.

Bella Hadid memiliki seorang kakak perempuan, Gigi, dan seorang adik laki-laki, Anwar, yang keduanya adalah model.

Dia juga memiliki dua saudara perempuan tiri dari pihak ayah yakni Marielle dan Alana.

Hadid dan saudara-saudaranya dibesarkan di sebuah peternakan di Santa Barbara, California. Keluarga itu pindah ke Beverly Hills setelah sepuluh tahun.

Sebagai seorang remaja, Hadid adalah seorang penunggang kuda dan bermimpi berkompetisi di Olimpiade Musim Panas 2016. Meski demikian, dia berkompetisi dalam ekuisiasi yang bukan merupakan disiplin Olimpiade.

Dia didiagnosis, bersama dengan ibu dan saudara laki-lakinya, dengan penyakit lyme kronis pada 2012.

Setelah lulus dari Malibu High School pada 2014, Hadid pindah ke New York City untuk belajar fotografi di Parsons School of Design.

Dia menangguhkan studinya untuk fokus pada karir modelingnya, tetapi telah menyatakan minatnya untuk kembali ke sekolah setelah dia selesai menjadi model untuk mengembangkan fotografi fashion.

Hadid juga menyatakan minatnya untuk berakting.

Ketika membahas penentangannya terhadap kebijakan imigrasi Presiden Trump pada 2017, Hadid berbagi dalam wawancara dengan Porter bahwa dia "bangga menjadi seorang Muslim" sambil merenungkan sejarah ayahnya sebagai seorang pengungsi.

Pada Maret 2022, selama cerita sampul dengan Vogue Amerika, Hadid mengungkapkan bahwa dia menjalani gaya hidup spiritual.

Meskipun keluarganya tidak religius, dia mengaku tumbuh belajar tentang Yudaisme dan tertarik pada Islam.

“Saya sangat spiritual, dan saya menemukan bahwa saya terhubung dengan setiap agama,” ujar dia.

Dia menambahkan, “Ada hal-hal cara saya adalah jalan yang benar dalam sifat manusia, tetapi bagi saya itu bukan tentang tuhan saya atau tuhan Anda. Saya hanya memanggil siapa pun yang bersedia berada di sana untuk saya.”

Pada Januari 2017, Hadid menghadiri pawai "Tanpa Larangan, Tanpa Tembok" di New York City.

Saat itu dia mengatakan dalam wawancara bahwa sejarah keluarganya sendiri yang mendorongnya untuk berpartisipasi dalam pawai itu.

"Saya datang dari latar belakang yang sangat beragam. Saya memiliki pengalaman yang luar biasa di seluruh dunia… dan saya telah belajar bahwa kita semua hanyalah manusia biasa, dan kita semua berhak mendapatkan rasa hormat dan kebaikan. Kita seharusnya tidak memperlakukan orang seolah-olah mereka tidak pantas mendapatkan kebaikan hanya karena etnis mereka. Itu tidak benar," tutur dia.

Pada 8 Desember 2017, Hadid bergabung dengan protes di London terhadap keputusan Trump untuk memindahkan kedutaan AS di Israel dan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1602 seconds (0.1#10.140)