Ini rentetan komentar pedas Assad soal perang Suriah

Senin, 05 Agustus 2013 - 10:55 WIB
Ini rentetan komentar pedas Assad soal perang Suriah
Ini rentetan komentar pedas Assad soal perang Suriah
A A A
Sindonews.com – Lama tak muncul di hadapan publik, Presiden Suriah, Bashar al-Assad berpidato yang disiarkan langsung stasiun televisi negara Suriah, kemarin. Isinya, berupa komentar pedas, soal solusi krisis Suriah yang bisa rampung hanya dengan tangan besi atau perang besar.

”Krisis di Suriah hanya bisa diselesaikan dengan stamping out teror atau dengan tangan besi,” kata Assad, seperti inquirer.net, Senin (5/8/2013). Sejak perang brutal di Suriah pecah, Assad kerap mengeluarkan komentar yang berapi-api, yang membakar semangat tentaranya untuk berperang melawan para pemberontak Suriah.

Komentarnya juga kerap menyerang Amerika Serikat dan pihak asing yang ia anggap menyengsarakann rakyatnya, karena ikut membantu para pemberontak. Berikut rentetan pernyataan Assad dari waktu ke waktu sejak perang di Suriah percah.

Pada 30 Maret 2011, Assad, dalam pidato langka di hadapan parlemen, menyalahkan musuh dan konspirator untuk menggoyang Suriah dengan kerusuhan mematikan. Pada 20 Juni 2011. Assad mengatakan, pembicaraan dipertimbangkan untuk menciptakan konstitusi baru dan mengakhiri monopoli partai Baath pada kekuasaan di Suriah, tapi ia menolak untuk reformasi Suriah dalam suasana keos.

Pada 30 Oktober 2011, Assad memperingatkan, bahwa intervensi Barat di Suriah akan menyebabkan "gempa" di seluruh Timur Tengah dan mengatakan pada surat kabar Inggris, Sunday Telegraph; ”Suriah adalah garis patahan, dan jika Anda bermain dengan tanah Suriah, akan menyebabkan “gempa bumi” (merujuk perang besar di Timur Tengah).

Pada 7 Desember 2011, Assad berkomentar dalam wawancara dengan televisi AS, ABC. ”Kami tidak membunuh rakyat kami," katanya. ”Tidak ada pemerintah di dunia ini yang membunuh rakyatnya, kecuali jika dipimpin oleh orang gila."

Pada tahun 2012 Assad yang semakin jarang muncul di depan publik tetap berkomentar pedas. Pada 10 Januari 2012, Dalam pidato di stasiun televisi yang berlangsung selama dua jam, Assad berjanji untuk mengatasi terorisme dengan tangan besi.

Kemudian pada 8 Juli 2012, dalam wawancara dengan televisi Jerman, ARD Channel, Assad menuduh Amerika Serikat membantu “geng" untuk mengacaukan negaranya.

Pada 29 Agustus 2012, Assad mengatakan dalam sebuah wawancara dengan saluran Addounia, bahwa pasukan pro-rezim Suriah, butuh waktu lebih banyak untuk memenangkan perang.

Pada 9 November 2012, Assad berkomentar akan mengorbankan nyawanya di Suriah. ”Saya orang Suriah, saya dicipatkan untuk Suriah, saya harus hidup di Suriah dan mati di Suriah.”

Pada tahun ini, Assad semakin keras mengecam intervensi asing, termasuk peran al-Qaeda di negaranya. Pada 6 April 2013, dia memperingatkan dalam wawancara dengan dua media Turki, bahwa jatuhnya rezimnya akan menghasilkan "efek domino" yang akan mengguncang wilayah Suriah selama bertahun-tahun.

Lalu, pada 17 April 2013, dia mengatakan kepada televisi pemerintah, Al-Ikhbariya, bahwa negara Barat bermain dengan api atas dukungannya terhadap kelompok yang diduga al-Qaeda di Suriah. "Semua orang tahu bahwa Yordania (basis al-Qaeda), terungkap sebagai biang kerusuhan di Suriah," katanya.

Pada 18 Mei 2013, dia mengatakan pada surat kabar Argentina, Clarin. ”Untuk mengundurkan diri akan ditentukan oleh rakyat Suriah dalam Pemilu Presiden 2014."

Pada 17 Juni 2013, dia memperingatkan bahwa kekuatan Eropa akan membayar mahal jika mereka mengirim senjata kepada pasukan pemberontak.

Pada 4 Agustus 2013, dalam pidato televisi yang langka, Assad mengatakan: "Tidak ada solusi yang dapat dicapai untuk melawan teror kecuali dengan tangan besi.”
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4578 seconds (0.1#10.140)