Lukisan Picasso yang Hilang Tampak di Rumah Mantan Ibu Negara Filipina Imelda Marcos
loading...
A
A
A
MANILA - Lukisan maestro Pablo Picasso yang hilang terlihat di rumah janda mendiang Presiden Ferdinand Marcos Sr, mantan Ibu Negara Filipina Imelda Marcos.
Gambar yang dirilis keluarga Marcos menunjukkan lukisan yang tergantung di latar belakang saat Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr memeluk ibunya setelah kemenangannya pada pemilu Senin.
Lukisan itu diduga merupakan karya pelukis Spanyol yang hilang, yang dikenal sebagai salah satu pendiri gerakan Kubisme.
Gambar menunjukkan lukisan, "Femme Couchee VI" (Reclining Woman VI), tergantung di atas sofa berornamen di ruang tamu Imelda.
Meskipun lukisan itu bisa jadi palsu, tampilannya menambah ketegangan bagi mereka yang sudah khawatir bahwa kemenangan Marcos Jr akan menandai kembalinya hari-hari ketika Filipina dikendalikan oleh seorang diktator serakah.
Marcos Sr tidak hanya menyalahgunakan hak-hak sipil warganya dan memimpin pasukan polisi yang kejam, sambil menempatkan negara di bawah darurat militer selama setengah masa pemerintahannya, tetapi rezim Marcos juga sangat korup.
Keluarga Marcos diduga mencuri sekitar USD10 miliar dari rakyat mereka, dengan keluarga tersebut dikatakan telah menghabiskan dana tersebut untuk membeli karya seni, properti asing, perhiasan, dan barang-barang mewah lainnya.
Gambar yang dirilis keluarga Marcos menunjukkan lukisan yang tergantung di latar belakang saat Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr memeluk ibunya setelah kemenangannya pada pemilu Senin.
Lukisan itu diduga merupakan karya pelukis Spanyol yang hilang, yang dikenal sebagai salah satu pendiri gerakan Kubisme.
Gambar menunjukkan lukisan, "Femme Couchee VI" (Reclining Woman VI), tergantung di atas sofa berornamen di ruang tamu Imelda.
Meskipun lukisan itu bisa jadi palsu, tampilannya menambah ketegangan bagi mereka yang sudah khawatir bahwa kemenangan Marcos Jr akan menandai kembalinya hari-hari ketika Filipina dikendalikan oleh seorang diktator serakah.
Marcos Sr tidak hanya menyalahgunakan hak-hak sipil warganya dan memimpin pasukan polisi yang kejam, sambil menempatkan negara di bawah darurat militer selama setengah masa pemerintahannya, tetapi rezim Marcos juga sangat korup.
Keluarga Marcos diduga mencuri sekitar USD10 miliar dari rakyat mereka, dengan keluarga tersebut dikatakan telah menghabiskan dana tersebut untuk membeli karya seni, properti asing, perhiasan, dan barang-barang mewah lainnya.