Zelensky Ledek Rusia pada Peringatan PD II: Iblis Telah Kembali
loading...
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyindir Rusia sebagai iblis dalam pidato untuk memperingati Hari Kemenangan Perang Dunia II. Foto/REUTERS
A
A
A
KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meledek Rusia dengan menyindirnya sebagai iblis ketika menyampaikan pidato emosional hari Minggu untuk Hari Kemenangan.
Itu merupakan pidato untuk memperingati kemenangan Sekutu atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia (PD) II. Saat itu, Uni Soviet bagian dari Sekutu.
Rusia juga memperingati Hari Kemenangan pada Senin (9/5/2022).
Dalam pidato melalui video, Zelensky mengatakan kehidupan yang diperjuangkan tentara dalam PD II berakhir pada 24 Februari, ketika pasukan Rusia menyerbu Ukraina.
"Iblis telah kembali. Sekali lagi," kata Zelensky, menyindir Rusia.
"Dalam bentuk yang berbeda, di bawah slogan yang berbeda, tetapi untuk tujuan yang sama," imbuh dia, seperti dikutip Fox News.
Namun dia mengatakan Ukraina dan sekutunya akan menang perang.
"Tidak ada kejahatan yang bisa lolos dari tanggung jawab, itu tidak bisa bersembunyi di bunker," paparnya.
Diktator Nazi Jerman, Adolf Hitler, menghabiskan hari-hari terakhir hidupnya di sebuah bunker di Berlin, di mana dia bunuh diri di hari-hari terakhir perang.
Itu merupakan pidato untuk memperingati kemenangan Sekutu atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia (PD) II. Saat itu, Uni Soviet bagian dari Sekutu.
Rusia juga memperingati Hari Kemenangan pada Senin (9/5/2022).
Dalam pidato melalui video, Zelensky mengatakan kehidupan yang diperjuangkan tentara dalam PD II berakhir pada 24 Februari, ketika pasukan Rusia menyerbu Ukraina.
"Iblis telah kembali. Sekali lagi," kata Zelensky, menyindir Rusia.
"Dalam bentuk yang berbeda, di bawah slogan yang berbeda, tetapi untuk tujuan yang sama," imbuh dia, seperti dikutip Fox News.
Namun dia mengatakan Ukraina dan sekutunya akan menang perang.
"Tidak ada kejahatan yang bisa lolos dari tanggung jawab, itu tidak bisa bersembunyi di bunker," paparnya.
Diktator Nazi Jerman, Adolf Hitler, menghabiskan hari-hari terakhir hidupnya di sebuah bunker di Berlin, di mana dia bunuh diri di hari-hari terakhir perang.
Explore More