3 Teori Penemu Amerika Sebelum Columbus, dari Bangsa Viking hingga Cheng Ho

Jum'at, 06 Mei 2022 - 17:52 WIB
loading...
3 Teori Penemu Amerika Sebelum Columbus, dari Bangsa Viking hingga Cheng Ho
Peta Amerika zaman dulu. Foto/newzar.wordpress.com
A A A
JAKARTA - Berbagai teori tentang penemu Amerika sebelum Columbus cukup banyak ditemui. Berbagai pro dan kontra terhadap setiap teorinya pun selalu menjadi perdebatan yang menarik.

Secara umum, Christopher Columbus dikenal sebagai seorang penjelajah yang memelopori para penjelajah lain. Sering disebut juga dialah orang yang pertama kali menemukan Amerika, yaitu pada tahun 1482.

Namun, para sejarawan menemukan berbagai fakta lain yang menyebut bahwa Columbus bukanlah orang pertama yang menemukan Amerika. Lantas siapakah sebenarnya penemu yang pertama? Dihimpun dari berbagai sumber, berikut beberapa teori penemu Amerika sebelum Columbus.

1. Leif Eriksson

Dalam berbagai pandangan, Christopher Columbus yang mencapai Amerika pada 1492 dianggap sebagai penemu pertama. Namun, dalam hal ini para sejarawan mengatakan bahwa sekitar 500 tahun sebelumnya, bangsa Vikings sudah mencapainya terlebih dahulu.

Dikutip dari situs History, pemimpin ekspedisi kala itu dari bangsa Vikings adalah Leif Eriksson. Ayahnya, Erik The Red merupakan orang yang mendirikan pemukiman Eropa pertama di Greenland setelah diusir dari Islandia sekitar tahun 985 M. Eriksson sendiri diperkirakan lahir pada tahun 970 M dan banyak menghabiskan waktu di Greenland yang sunyi.

Sekitar tahun 1000 M, Eriksson mulai berlayar. Seorang penjelajah Viking mendengar sebuah wilayah aneh di sebelah barat dari pedagang Islandia, Bjarni Herjolfsson. Akhirnya Eriksson memutuskan membeli kapal pedagang dan membawa 35 awak untuk mengunjungi wilayah tersebut.



Setelah menyeberangi Atlantik, bangsa Viking menemukan tanah berbatu dan tandus (Kanada saat ini). Para peneliti percaya lokasi ini adalah Pulau Baffin. Setelah itu mereka lanjut berlayar ke selatan yang memiliki banyak kayu dan diberi nama Markland atau kemungkinan besar yang saat ini diberi nama Labrador.

Setelah itu, para Viking mendirikan basecamp di ujung utara pulau Newfoundland. Mereka menghabiskan musim dingin di wilayah tersebut dan banyak mendapat manfaat dibanding tanah kelahiran mereka.

Dalam hal ini, para arkeolog telah menemukan bukti kisah ekspedisi bangsa Viking tersebut. Salah satu penemuannya adalah artefak asal Viking yang berasal dari sekitar tahun 1000 M. Selain itu, pada 1964, Presiden Lyndon Johnson menandatangani pernyataan yang menyatakan 9 Oktober sebagai hari Leif Eriksson untuk menghormati para penjelajah Viking, krunya, serta peninggalan Nordik-Amerika di negara tersebut.

2. St. Brendan

Selain bangsa Viking yang dipimpin Leif Eriksson, ada juga teori tentang St. Brendan yang lebih dahulu menemukan Amerika dibanding Columbus. Dia adalah seorang biarawan asal Irlandia yang lahir pada tahun 484.

Dikutip dari Irish Central, Brendan memiliki daya tarik terhadap bidang navigasi dan dalam sebuah catatan dikatakan bahwa dia pernah menjelajah di Samudra Atlantik. Sebuah buku berjudul The Brendan Voyage menceritakan perjalanan Brendan bersama sekelompok biarawan ke tanah yang jauh di seberang lautan.



Tentu saja apabila hal tersebut memang terbukti, maka Brendan telah mencapai Amerika sekitar 1000 tahun sebelum Columbus dan empat ratus tahun sebelum bangsa Viking.

3. Cheng Ho

Teori lainnya ada juga pendapat yang mengatakan penemu pertama Amerika sebelum Columbus adalah Cheng Ho. Cheng Ho atau biasa dikenal Zheng He merupakan seorang penjelajah Tiongkok yang namanya cukup dikenal.

Dikutip dari situs NPR, teori ini muncul dari kelompok sejarawan yang dipimpin Gavin Menzies yang mengatakan seorang penjelajah muslim China dari Dinasri Ming menemukan Amerika 71 tahun lebih dulu sebelum Columbus.

Dalam bukunya yang berjudul ‘1421: The Year China Found America, Menzies menegaskan pelayaran Cheng Ho ke Pantai Timur Amerika Serikat dan mungkin telah mendirikan pemukiman di Amerika Selatan. Dasar teori yang yang digunakan adalah bukti bangkai kapal tua, peta China dan Eropa, hingga catatan yang ditulis navigator saat itu.

Namun, menurut berbagai sejarawan, teori ini banyak diragukan dan memiliki banyak celah untuk dibantahkan.



(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1087 seconds (0.1#10.140)