AS Sangkal Bantu Ukraina Habisi Jenderal Rusia
loading...
A
A
A
"Kami ingin melihat Rusia melemah hingga tidak dapat melakukan hal-hal seperti yang telah dilakukannya dalam menginvasi Ukraina," kata Austin kepada wartawan.
"Jadi (negara) itu telah kehilangan banyak kemampuan militer dan banyak pasukannya, terus terang. Dan kami ingin melihat mereka tidak memiliki kemampuan untuk mereproduksi kemampuan itu dengan sangat cepat," ia menambahkan.
Menjelang awal invasi Rusia ke Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, informasi intelijen yang diberikan AS kepada Ukraina membantu menggagalkan operasi udara Moskow yang dimaksudkan untuk membuat pasukan Rusia mengambil alih Bandara Hostomel dekat Kiev, menurut laporan dari NBC News bulan lalu.
Seandainya Rusia dapat menguasai bandara sepenuhnya — itu terjadi untuk waktu yang singkat — ia dapat menggunakannya untuk menyelesaikan banyak masalah pasokan dan logistiknya.
Jenderal Mark Milley, ketua Kepala Gabungan AS, menggambarkan pembagian intelijen yang terjadi antara kedua negara "bisa dibilang" sebagai "operasi intelijen paling sukses dalam sejarah militer" selama sidang Komite Angkatan Bersenjata DPR AS pada 5 April lalu.
Sementara Direktur CIA William Burns mengatakan kepada Komite Tetap Intelijen: "Kami telah melakukan pembagian informasi intelijen intensif, dan kami melanjutkan dengan Ukraina, termasuk ketika saya melihat Presiden Zelensky pada Januari di Kiev."
"Jadi (negara) itu telah kehilangan banyak kemampuan militer dan banyak pasukannya, terus terang. Dan kami ingin melihat mereka tidak memiliki kemampuan untuk mereproduksi kemampuan itu dengan sangat cepat," ia menambahkan.
Menjelang awal invasi Rusia ke Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, informasi intelijen yang diberikan AS kepada Ukraina membantu menggagalkan operasi udara Moskow yang dimaksudkan untuk membuat pasukan Rusia mengambil alih Bandara Hostomel dekat Kiev, menurut laporan dari NBC News bulan lalu.
Seandainya Rusia dapat menguasai bandara sepenuhnya — itu terjadi untuk waktu yang singkat — ia dapat menggunakannya untuk menyelesaikan banyak masalah pasokan dan logistiknya.
Jenderal Mark Milley, ketua Kepala Gabungan AS, menggambarkan pembagian intelijen yang terjadi antara kedua negara "bisa dibilang" sebagai "operasi intelijen paling sukses dalam sejarah militer" selama sidang Komite Angkatan Bersenjata DPR AS pada 5 April lalu.
Sementara Direktur CIA William Burns mengatakan kepada Komite Tetap Intelijen: "Kami telah melakukan pembagian informasi intelijen intensif, dan kami melanjutkan dengan Ukraina, termasuk ketika saya melihat Presiden Zelensky pada Januari di Kiev."
(ian)