TV Pemerintah Rusia: Lenyapkan Saja Inggris dengan Rudal Nuklir Sarmat!
loading...
A
A
A
Dalam tes awal RS-28 Sarmat, rudal itu menyerang target tiruan lebih dari 3.000 mil jauhnya, sebagian kecil dari kisaran 10.000 mil yang diharapkan sebagai rudal balistik antarbenua.
Para pejabat AS telah menyebut manuver senjta Rusia itu bukan ancaman perang nuklir, dan mencatat bahwa uji coba RS-28 Sarmat telah direncanakan sebelumnya—dan bahwa Rusia telah memberi tahu AS—karena kedua negara terikat dalam perjanjian.
“Rusia dengan benar memberi tahu Amerika Serikat di bawah kewajiban News START bahwa mereka berencana untuk menguji ICBM ini,” kata juru bicara Pentagon John Kirby setelah tes pekan lalu.
“Pengujian seperti itu rutin. Itu tidak mengejutkan. Kami tidak menganggap tes itu sebagai ancaman bagi Amerika Serikat atau sekutunya.”
Presiden Putin, pada hari yang sama, meningkatkan ancaman serangan nuklir terhadap negara-negara NATO yang dia anggap ikut campur dalam perang Rusia di Ukraina. Ancaman mengerikan ini bisa menjadi isyarat akan pecahnya Perang Dunia III .
Dalam pidatonya kepada para politisi Parlemen Rusia, Putin mengatakan respons Moskow akan secepat kilat jika ada negara yang campur tangan dalam apa yang disebutnya “operasi khusus” Rusia di Ukraina.
“Kami memiliki semua alat untuk ini, yang tidak dapat dibanggakan oleh orang lain,” katanya, mengacu ICBM RS-28 Sarmat yang masing-masing dapat membawa hulu 15 ledak nuklir.
“Kami tidak akan membual tentang itu, kami akan menggunakannya, jika diperlukan. Dan saya ingin semua orang tahu itu," ujarnya. "Semua keputusan tentang masalah ini telah diambil."
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, memperjelas target potensial Moskow.
"Apakah kita memahami dengan benar bahwa demi mengganggu logistik pasokan militer, Rusia dapat menyerang sasaran militer di wilayah negara-negara NATO yang memasok senjata ke rezim Kiev?" katanya.
Para pejabat AS telah menyebut manuver senjta Rusia itu bukan ancaman perang nuklir, dan mencatat bahwa uji coba RS-28 Sarmat telah direncanakan sebelumnya—dan bahwa Rusia telah memberi tahu AS—karena kedua negara terikat dalam perjanjian.
“Rusia dengan benar memberi tahu Amerika Serikat di bawah kewajiban News START bahwa mereka berencana untuk menguji ICBM ini,” kata juru bicara Pentagon John Kirby setelah tes pekan lalu.
“Pengujian seperti itu rutin. Itu tidak mengejutkan. Kami tidak menganggap tes itu sebagai ancaman bagi Amerika Serikat atau sekutunya.”
Presiden Putin, pada hari yang sama, meningkatkan ancaman serangan nuklir terhadap negara-negara NATO yang dia anggap ikut campur dalam perang Rusia di Ukraina. Ancaman mengerikan ini bisa menjadi isyarat akan pecahnya Perang Dunia III .
Dalam pidatonya kepada para politisi Parlemen Rusia, Putin mengatakan respons Moskow akan secepat kilat jika ada negara yang campur tangan dalam apa yang disebutnya “operasi khusus” Rusia di Ukraina.
“Kami memiliki semua alat untuk ini, yang tidak dapat dibanggakan oleh orang lain,” katanya, mengacu ICBM RS-28 Sarmat yang masing-masing dapat membawa hulu 15 ledak nuklir.
“Kami tidak akan membual tentang itu, kami akan menggunakannya, jika diperlukan. Dan saya ingin semua orang tahu itu," ujarnya. "Semua keputusan tentang masalah ini telah diambil."
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, memperjelas target potensial Moskow.
"Apakah kita memahami dengan benar bahwa demi mengganggu logistik pasokan militer, Rusia dapat menyerang sasaran militer di wilayah negara-negara NATO yang memasok senjata ke rezim Kiev?" katanya.