Perang Masih Berkecamuk di Ukraina, Rusia Uji Coba Rudal Balistik Sarmat

Rabu, 20 April 2022 - 23:23 WIB
loading...
A A A
Rudal itu telah dikembangkan selama bertahun-tahun dan peluncuran uji cobanya tidak mengejutkan bagi Barat, tetapi itu terjadi pada saat ketegangan geopolitik ekstrem karena perang Rusia di Ukraina.

"Sarmat adalah rudal paling kuat dengan jangkauan penghancuran target terjauh di dunia, yang secara signifikan akan meningkatkan kekuatan tempur pasukan nuklir strategis negara kita," kata media pemerintah Rusia.

Sarmat atau Satan-2 diyakini sebagai "monster" terbesar di gudang senjata nuklir Rusia dengan perkiraan jangkauan 11.000 mil dan muatan 10 ton.

Kemarin, Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mengatakan Rusia tidak mempertimbangkan untuk menggunakan senjata nuklir 'pada tahap ini' dalam invasinya.



Dalam sebuah wawancara di mana ia menirukan propaganda Putin atas tindakan militer Moskow, Lavrov menyalahkan ekspansi Amerika Serikat (AS), Barat dan NATO atas apa yang disebut 'operasi khusus' negaranya.

Ketika ditanya oleh India Today apakah Rusia berniat menggunakan senjata nuklir, Lavrov mengatakan: "Pada tahap ini, kami sedang mempertimbangkan opsi senjata konvensional saja," menurut kantor berita negara Rusia, RIA.

Lavrov mengatakan pada akhir Januari bahwa Rusia tidak akan menyerang tetangganya. Namun pada 24 Februari, kurang sebulan setelah komentarnya, Putin memerintahkan pasukan Moskow ke Ukraina.

Beberapa hari kemudian, Putin menempatkan pasukan nuklir Rusia dalam siaga tinggi, dan mengancam sekutu NATO dengan 'konsekuensi yang lebih besar daripada yang pernah Anda hadapi dalam sejarah' jika mereka campur tangan dalam konflik Ukraina.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa pemimpin Rusia itu akan siap untuk menggunakan senjata nuklir dalam konflik, sesuatu yang belum pernah dilakukan negara lain sejak Perang Dunia Kedua.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1800 seconds (0.1#10.140)