Ukraina Sebut Rusia Bakal Balas Dendam atas Tenggelamnya Kapal Perang Moskva
loading...
A
A
A
KIEV - Militer Ukraina mengatakan Rusia akan membalas dendam atas tenggelamnya kapal perang kebanggannya, Moskva. Kiev telah mengeklaim kapal penjelajah rudal itu dihantam rudal Neptune sebelum akhirnya tenggelam di Laut Hitam.
“Serangan [terhadap] kapal penjelajah Moskva tidak hanya menghantam kapal itu sendiri: itu menghantam ambisi kekaisaran musuh. Kami semua sadar bahwa kami tidak akan dimaafkan untuk ini," kata Natalia Gumeniuk, juru bicara pasukan militer selatan Ukraina dalam sebuah pengarahan.
“Kami sadar bahwa serangan terhadap kami akan meningkat dan musuh akan membalas dendam. Kami memahami ini,” ujarnya, mengutip serangan yang sedang berlangsung di kota-kota di selatan Ukraina; Odessa dan Mykolaiv, seperti dikutip AFP, Sabtu (16/4/2022).
Kapal Moskva telah memimpin upaya Angkatan Laut Rusia dalam invasi tujuh minggu dan keadaan seputar tenggelamnya serta nasib awaknya tetap tidak jelas.
“Kami melihat kapal lain mencoba membantunya, tetapi bahkan kekuatan alam berada di pihak Ukraina karena badai membuat operasi penyelamatan dan evakuasi awak tidak mungkin dilakukan,” imbuh Gumeniuk.
Kementerian Pertahanan Rusia menolak klaim Ukraina bahwa kapal Moskva dihantam rudal anti-kapal Neptune pasukan Kiev pada Rabu malam. Kementerian itu mengakui kapal itu rusak parah setelah dilanda kebakaran dan ledakan hebat.
Menurut kementerian tersebut, penyebab kebakaran masih diselidiki. Sedangkan ledakan bersumber dari amunisi yang dibawa sebagai imbas dari kebakaran.
Kapal itu tenggelam di Laut Hitam pada Kamis malam ketika hendak ditarik ke pelabuhan utama. Kementerian tersebut mengatakan kapal Moskva tenggelam karena tingkat kerusakan parah dan gelombang laut.
Sementara itu, sebuah pabrik di luar Kiev yang memproduksi rudal—yang diduga digunakan untuk menyerang kapal perang Moskva—sebagian dihancurkan oleh serangan Rusia pada Kamis semalam.
“Serangan [terhadap] kapal penjelajah Moskva tidak hanya menghantam kapal itu sendiri: itu menghantam ambisi kekaisaran musuh. Kami semua sadar bahwa kami tidak akan dimaafkan untuk ini," kata Natalia Gumeniuk, juru bicara pasukan militer selatan Ukraina dalam sebuah pengarahan.
“Kami sadar bahwa serangan terhadap kami akan meningkat dan musuh akan membalas dendam. Kami memahami ini,” ujarnya, mengutip serangan yang sedang berlangsung di kota-kota di selatan Ukraina; Odessa dan Mykolaiv, seperti dikutip AFP, Sabtu (16/4/2022).
Kapal Moskva telah memimpin upaya Angkatan Laut Rusia dalam invasi tujuh minggu dan keadaan seputar tenggelamnya serta nasib awaknya tetap tidak jelas.
“Kami melihat kapal lain mencoba membantunya, tetapi bahkan kekuatan alam berada di pihak Ukraina karena badai membuat operasi penyelamatan dan evakuasi awak tidak mungkin dilakukan,” imbuh Gumeniuk.
Kementerian Pertahanan Rusia menolak klaim Ukraina bahwa kapal Moskva dihantam rudal anti-kapal Neptune pasukan Kiev pada Rabu malam. Kementerian itu mengakui kapal itu rusak parah setelah dilanda kebakaran dan ledakan hebat.
Menurut kementerian tersebut, penyebab kebakaran masih diselidiki. Sedangkan ledakan bersumber dari amunisi yang dibawa sebagai imbas dari kebakaran.
Kapal itu tenggelam di Laut Hitam pada Kamis malam ketika hendak ditarik ke pelabuhan utama. Kementerian tersebut mengatakan kapal Moskva tenggelam karena tingkat kerusakan parah dan gelombang laut.
Sementara itu, sebuah pabrik di luar Kiev yang memproduksi rudal—yang diduga digunakan untuk menyerang kapal perang Moskva—sebagian dihancurkan oleh serangan Rusia pada Kamis semalam.
(min)