4 Negara Paling Sering Banjir, Nomor 2 Ribuan Desa Menderita

Selasa, 12 April 2022 - 14:11 WIB
loading...
4 Negara Paling Sering Banjir, Nomor 2 Ribuan Desa Menderita
Warga berjalan melintasi banjir di Bangladesh. Foto/REUTERS
A A A
DHAKA - Terdapat sejumlah negara paling sering banjir. Banjir adalah luapan air baik dari hujan deras maupun sungai yang jebol. Sederhananya, banjir adalah di mana air menutupi permukaan tanah yang kering.

Banjir umumnya terjadi di daerah dengan ketinggian rendah dan sistem drainase yang buruk. Banjir dapat menyebabkan hilangnya nyawa dan kerusakan harta benda.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut negara-negara yang paling sering banjir.

1. Bangladesh

Bangladesh adalah salah satu negara paling sering banjir dan mengalami perubahan iklim di dunia. Bangladesh adalah salah satu negara yang paling rawan banjir di dunia.

Banjir menguras biaya besar bagi Bangladesh, baik dari segi kehidupan, harta benda, mata pencaharian, dan keuntungan pembangunan yang hilang.

Negara pesisir dataran rendah yang dilintasi oleh sungai-sungai besar ini sangat rentan terhadap perubahan iklim dan terkait dengan peningkatan permukaan laut dan curah hujan yang mengakibatkan banjir.

2. Indonesia

Indonesia juga merupakah salah satu negara paling sering banjir. Naiknya permukaan laut berdampak pada ribuan desa Indonesia telah mengalami sekitar 300 peristiwa bencana alam setiap tahun selama 30 tahun terakhir.

Sebanyak 77% di antaranya adalah bahaya hidrologis, dengan banjir yang paling sering terjadi. Naiknya permukaan air laut dan pasang tinggi berkontribusi pada banjir pesisir yang berdampak pada 3.000 desa antara 2016-2018.

Perubahan penggunaan lahan yang cepat dan sedimentasi sungai menyebabkan seringnya banjir di kota-kota besar.

Banjir menimbulkan kerugian ekonomi dan berdampak jangka panjang terhadap kualitas hidup masyarakat dan lingkungan.

3. Selandia Baru

Negara paling sering banjir berikutnya adalah Selandia Baru. Banjir adalah bencana alam yang paling sering merusak dan mengganggu di Selandia Baru, termasuk banjir di Southland yang menelan biaya USD19,68 juta, topan Debbie pada 2017 yang menelan biaya USD91,4 juta, dan banjir nasional pada tahun 2019 yang menelan biaya hampir USD16 juta dalam klaim asuransi.

Seiring perubahan iklim kita, banjir yang disebabkan meningkatnya curah hujan dan naiknya permukaan air laut di wilayah pesisir dan di dataran banjir diperkirakan akan meningkat.

Ketika banjir menjadi lebih sering dan parah, dampak sosial, budaya, ekonomi, dan lingkungan dari banjir akan meningkat.

4. Inggris

Sebagai negara kepulauan dengan garis pantai, sungai, dan pegunungan yang terbuka, banjir telah memainkan peran penting dalam sejarah Inggris.

Empat jenis utama banjir di Inggris adalah: banjir fluvial atau sungai, banjir pantai, banjir air permukaan atau pluvial, dan banjir air tanah.

Banjir fluvial adalah penyebab dominan kerusakan banjir, terhitung sekitar setengah dari semua kerugian banjir tahunan.

Perubahan iklim, pertumbuhan penduduk, dan perkembangan sosial ekonomi adalah penyebab utama meningkatnya tingkat risiko banjir di Inggris.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0978 seconds (0.1#10.140)