Zelensky Tak Sudi Serahkan Ukraina untuk Tenangkan Rusia
loading...
A
A
A
KIEV - Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan dia tidak sudi untuk menyerangkan negara Ukraina atau pun secuil wilayahnya untuk menenangkan Rusia .
Pernyataan itu disampaikan dalam wawancara dengan program "60 Minutes" CBS pada hari Minggu waktu Washington.
Menanggapi pertanyaan dari tuan rumah acara, Scott Pelley, tentang apakah negaranya akan rela menyerah untuk menghentikan permusuhan, Zelensky berkata, "Secara keseluruhan, kami belum siap untuk memberikan negara kami."
"Saya pikir kami sudah berkorban banyak nyawa. Jadi kami harus berdiri teguh selama kami bisa. Tapi inilah hidup. Hal yang berbeda terjadi," ujarnya, yang dilansir Fox News, Senin (11/4/2022).
Zelensky melanjutkan dengan mengatakan bahwa pihaknya memahami pihak Moskow selalu menginginkan pengakuan Crimea sebagai bagian dari wilayah Rusia.
"Saya pasti tidak akan mengakui itu, dan mereka benar-benar ingin mengambil bagian selatan negara kami," kata Zelensky.
"Saya mengerti dengan jelas bahwa pertanyaan seperti ini akan diangkat dalam negosiasi jika memang ada. Tetapi kami tidak siap untuk menyerahkan wilayah kami sejak awal. Jika kami bersedia menyerahkan wilayah kami, tidak akan ada perang," imbuh dia.
Mengenai apa yang akan menandai kemenangan bagi rakyatnya, Zelensky mengatakan kembalinya para pengungsi akan menjadi indikasi utama.
"Mereka akan kembali," katanya. "Kembalinya pengungsi adalah darah, tubuh Ukraina. Tanpa mereka, tidak ada apa-apa. Pengeboman akan berakhir, kami akan memulihkan wilayah kami. Tidak akan ada tentara Rusia di negara kami," imbuh dia.
"Ya, saya mengerti mereka tidak akan mundur dari Crimea dan akan berdebat dan bernegosiasi untuk satu wilayah atau lainnya di selatan negara kita, Donbass," katanya tentang Rusia.
"Saya tahu persis apa yang harus terjadi, setelah itu kami dapat mengatakan ini adalah kemenangan. Tetapi jika Anda tidak keberatan, saya tidak akan membicarakannya dulu."
Pernyataan itu disampaikan dalam wawancara dengan program "60 Minutes" CBS pada hari Minggu waktu Washington.
Menanggapi pertanyaan dari tuan rumah acara, Scott Pelley, tentang apakah negaranya akan rela menyerah untuk menghentikan permusuhan, Zelensky berkata, "Secara keseluruhan, kami belum siap untuk memberikan negara kami."
"Saya pikir kami sudah berkorban banyak nyawa. Jadi kami harus berdiri teguh selama kami bisa. Tapi inilah hidup. Hal yang berbeda terjadi," ujarnya, yang dilansir Fox News, Senin (11/4/2022).
Zelensky melanjutkan dengan mengatakan bahwa pihaknya memahami pihak Moskow selalu menginginkan pengakuan Crimea sebagai bagian dari wilayah Rusia.
"Saya pasti tidak akan mengakui itu, dan mereka benar-benar ingin mengambil bagian selatan negara kami," kata Zelensky.
"Saya mengerti dengan jelas bahwa pertanyaan seperti ini akan diangkat dalam negosiasi jika memang ada. Tetapi kami tidak siap untuk menyerahkan wilayah kami sejak awal. Jika kami bersedia menyerahkan wilayah kami, tidak akan ada perang," imbuh dia.
Mengenai apa yang akan menandai kemenangan bagi rakyatnya, Zelensky mengatakan kembalinya para pengungsi akan menjadi indikasi utama.
"Mereka akan kembali," katanya. "Kembalinya pengungsi adalah darah, tubuh Ukraina. Tanpa mereka, tidak ada apa-apa. Pengeboman akan berakhir, kami akan memulihkan wilayah kami. Tidak akan ada tentara Rusia di negara kami," imbuh dia.
"Ya, saya mengerti mereka tidak akan mundur dari Crimea dan akan berdebat dan bernegosiasi untuk satu wilayah atau lainnya di selatan negara kita, Donbass," katanya tentang Rusia.
"Saya tahu persis apa yang harus terjadi, setelah itu kami dapat mengatakan ini adalah kemenangan. Tetapi jika Anda tidak keberatan, saya tidak akan membicarakannya dulu."
(min)