Ukraina Serukan Lebih Banyak Sanksi untuk Hentikan Malapetaka Rusia

Minggu, 10 April 2022 - 18:30 WIB
loading...
Ukraina Serukan Lebih Banyak Sanksi untuk Hentikan Malapetaka Rusia
Ukraina Serukan Lebih Banyak Sanksi untuk Hentikan Malapetaka Rusia. FOTO/Reuters
A A A
KIEV - Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan, agresi Rusia tidak pernah terbatas hanya pada Ukraina , tapi juga seluruh Eropa menjadi target. Karenanya, Zelensky mendesak Barat untuk memberlakukan embargo penuh pada produk energi Rusia dan untuk memasok Ukraina dengan lebih banyak senjata.

Ukraina mengatakan siap untuk pertempuran sengit dengan pasukan Rusia yang berkumpul di timur, di mana militer Ukraina mengatakan Rusia berusaha membangun koridor darat dari Krimea, yang dianeksasi pada 2014, dan wilayah Donbas timur, yang sebagian dikuasai oleh Moskow. -separatis yang didukung.



Zelenskyy, dalam pidatonya pada Sabtu (9/4/2022) malam, mengatakan, penggunaan kekuatan Rusia adalah "bencana yang pasti akan menimpa semua orang". "Agresi Rusia tidak dimaksudkan untuk terbatas pada Ukraina saja, seluruh proyek Eropa adalah target Rusia," katanya, seperti dikutip dari Reuters.

Rusia telah gagal merebut satu pun kota besar sejak dimulainya invasi pada 24 Februari dan telah mundur dari dekat ibu kota Kiev. Kini Rusia malah membangun kekuatan di timur.

"Rusia masih bisa hidup dalam ilusi dan membawa kekuatan militer baru dan peralatan baru ke tanah kami," kata Zelensky. "Dan itu berarti kita membutuhkan lebih banyak sanksi dan bahkan lebih banyak senjata untuk negara kita," lanjutnya.



Beberapa kota di timur berada di bawah pengeboman berat dengan puluhan ribu orang tidak dapat mengungsi.

"Ini akan menjadi pertempuran yang sulit, kami percaya pada pertarungan ini dan kemenangan kami. Kami siap untuk berjuang secara bersamaan dan mencari cara diplomatik untuk mengakhiri perang ini," kata Zelensky.

Negosiator Ukraina, Mykhailo Podolyak mengatakan, Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan bertemu sampai setelah Rusia dikalahkan di timur.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1829 seconds (0.1#10.140)