Kremlin Akui Alami Kerugian Pasukan yang Signifikan di Ukraina

Jum'at, 08 April 2022 - 10:10 WIB
loading...
Kremlin Akui Alami Kerugian Pasukan yang Signifikan di Ukraina
Kremlin akui alami kerugian pasukan yang signifikan di Ukraina. Foto/Ilustrasi
A A A
MOSKOW - Pejabat Kremlin mengakui jika Rusia telah mengalami kerugian pasukan yang signifikan dalam invasi militernya ke Ukraina . Meski begitu, ia tidak merinci jumlah korban.

Sekretaris Pers Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa korban militer Rusia adalah tragedi besar bagi Rusia dan mengisyaratkan kemungkinan invasi akan segera berakhir.

Sejak "operasi militer khusus" Rusia dimulai pada Februari lalu, ada pertanyaan seputar berapa banyak tentara Rusia yang tewas atau terluka selama pertempuran. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan lebih dari 1.300 tentara telah tewas, NATO memperkirakan bahwa jumlahnya antara 7.000 sampai 15.000, dan Ukraina menyatakan ada lebih dari 16.000 korban dari pihak Rusia.



"(Kami) berharap bahwa dalam beberapa hari mendatang, di masa mendatang, operasi ini akan mencapai tujuannya atau akan menyelesaikannya dengan negosiasi antara delegasi Rusia dan Ukraina," kata Peskov selama wawancara dengan Sky News seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (8/4/2022).

Outlet berita pro-Kremlin Komsomolskaya Pravda memposting sebuah cerita pada bulan Maret mengutip pejabat Militer Pertahanan Rusia bahwa hampir 10.000 tentara telah tewas di Ukraina. Namun, angka-angka itu dengan cepat dihapus dari cerita dan artikel yang tidak lagi ada di situs web.

Peskov sebelumnya mengatakan bahwa mengungkapkan jumlah korban adalah hak prerogatif eksklusif Kementerian Pertahanan Rusia. Sejak awal invasi, Kementerian Pertahanan Rusia telah memberikan angka terbaru yang sangat terbatas.



"Mengenai jumlah, kami sepakat sejak awal bahwa kami tidak memiliki wewenang untuk menyuarakan mereka selama operasi militer khusus," kata Peskov, menurut CNBC.

Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan dalam sebuah postingan Facebook pada hari Kamis bahwa Rusia sedang berjuang untuk merekrut tentara karena kerugian besar personel militer dari operasi tempur di Ukraina.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1729 seconds (0.1#10.140)