Rusia Jadi Negara Kedua yang Ditangguhkan dari Dewan HAM PBB

Jum'at, 08 April 2022 - 09:48 WIB
loading...
A A A
Setelah pemungutan suara selesai, Kuzmin mengatakan Rusia membuat keputusan untuk mengakhiri keanggotaannya di Dewan Hak Asasi Manusia.

James Roscoe, seorang diplomat Inggris, kemudian meminta Rusia untuk mengklarifikasi.

"Itu terdengar seperti seseorang yang baru saja dipecat, kemudian mengajukan pengunduran diri mereka," ujarnya.

"Saya pikir kami membuat pernyataan yang sangat jelas," jawab Kuzmin.



Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken bereaksi terhadap pemungutan suara saat ia naik ke panggung untuk konferensi pers NATO di Brussels.

"Sebuah negara yang melanggengkan pelanggaran berat dan sistematis hak asasi manusia seharusnya tidak duduk di badan yang tugasnya melindungi hak-hak itu. Hari ini kesalahan telah diperbaiki," kata Blinken dalam pernyataan pembukaannya.

Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Linda Thomas-Greenfield, mengatakan kepada CNN pada hari Rabu bahwa mereka benar-benar memiliki suara untuk menangguhkan Rusia.

“Kami telah bekerja sangat, sangat keras sejak perang ini dimulai untuk membangun koalisi negara-negara yang siap mengutuk Rusia. Kami mendapat 141 suara, pertama kali kami pergi ke Majelis Umum. Kedua kalinya kami mendapat 140. Dan saya tidak ragu bahwa kita dapat mengalahkan Rusia di sini di Dewan Hak Asasi Manusia," kata Thomas-Greenfield.

"Mereka tidak pantas berada di Dewan Hak Asasi Manusia," dia menambahkan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1694 seconds (0.1#10.140)