AS Jual 8 Jet Tempur F-16 Rp23,9 T ke Bulgaria di Tengah Perang Ukraina
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) sepakat menjual delapan unit jet tempur F-16 dan belasan rudal canggih ke Bulgaria di tengah perang Rusia di Ukraina .
Nilai kesepakatan itu sebesar USD1,6 miliar (lebih dari Rp23,9 triliun).
“Departemen Luar Negeri telah membuat keputusan yang menyetujui kemungkinan Penjualan Militer Asing kepada Pemerintah Bulgaria untuk pesawat F-16 C/D Block 70 dan peralatan terkait dengan perkiraan biaya USD1,673 miliar,” kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.
Pentagon, seperti dikutip Reuters, Selasa (5/4/2022), mengatakan kesepakatan ini tidak terkait dengan invasi Rusia terhadap Ukraina.
Namun, Pentagon menyatakan peralatan tempur tersebut akan membantu keamanan negara sekutu NATO.
"Penjualan semacam itu akan mendukung kebijakan luar negeri AS dan tujuan keamanan nasional dengan membantu meningkatkan keamanan sekutu NATO yang merupakan kekuatan untuk stabilitas politik dan kemajuan ekonomi di Eropa," lanjut Pentagon.
Pentagon juga mengatakan penjualan yang disepakati ini akan membantu Bulgaria meningkatkan kemampuannya untuk menghadapi ancaman saat ini dan masa depan.
"Dengan memungkinkan Angkatan Udara Bulgaria untuk menyebarkan pesawat tempur modern secara rutin di wilayah Laut Hitam," lanjut Pentagon.
Kesepakatan itu mencakup pembelian empat pesawat F-16 C Block 70, empat pesawat F-16 D Block 70, 11 mesin; 11 Improved Programmable Display Generators; dan 11 AN/APG-83 Active Electronically Scanned Array (AESA) Scalable Agile Beam Radars.
Ini juga akan mencakup 19 rudal canggih yang dikenal sebagai Advanced Medium-Range Air-to-Air Missiles (AMRAAM).
Washington telah mempercepat upayanya untuk meningkatkan militer sekutu NATO-nya di tengah invasi Rusia ke Ukraina.
Sejauh ini, AS telah mengirim banyak tentara ke negara-negara NATO di Eropa timur yang berdekatan dengan Rusia.
Lihat Juga: Ukraina Dalangi Pembunuhan Jenderal Kirillov, Sukses Kerjai Rusia tapi Tak Ubah Hasil Perang
Nilai kesepakatan itu sebesar USD1,6 miliar (lebih dari Rp23,9 triliun).
“Departemen Luar Negeri telah membuat keputusan yang menyetujui kemungkinan Penjualan Militer Asing kepada Pemerintah Bulgaria untuk pesawat F-16 C/D Block 70 dan peralatan terkait dengan perkiraan biaya USD1,673 miliar,” kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.
Pentagon, seperti dikutip Reuters, Selasa (5/4/2022), mengatakan kesepakatan ini tidak terkait dengan invasi Rusia terhadap Ukraina.
Namun, Pentagon menyatakan peralatan tempur tersebut akan membantu keamanan negara sekutu NATO.
"Penjualan semacam itu akan mendukung kebijakan luar negeri AS dan tujuan keamanan nasional dengan membantu meningkatkan keamanan sekutu NATO yang merupakan kekuatan untuk stabilitas politik dan kemajuan ekonomi di Eropa," lanjut Pentagon.
Pentagon juga mengatakan penjualan yang disepakati ini akan membantu Bulgaria meningkatkan kemampuannya untuk menghadapi ancaman saat ini dan masa depan.
"Dengan memungkinkan Angkatan Udara Bulgaria untuk menyebarkan pesawat tempur modern secara rutin di wilayah Laut Hitam," lanjut Pentagon.
Kesepakatan itu mencakup pembelian empat pesawat F-16 C Block 70, empat pesawat F-16 D Block 70, 11 mesin; 11 Improved Programmable Display Generators; dan 11 AN/APG-83 Active Electronically Scanned Array (AESA) Scalable Agile Beam Radars.
Ini juga akan mencakup 19 rudal canggih yang dikenal sebagai Advanced Medium-Range Air-to-Air Missiles (AMRAAM).
Washington telah mempercepat upayanya untuk meningkatkan militer sekutu NATO-nya di tengah invasi Rusia ke Ukraina.
Sejauh ini, AS telah mengirim banyak tentara ke negara-negara NATO di Eropa timur yang berdekatan dengan Rusia.
Lihat Juga: Ukraina Dalangi Pembunuhan Jenderal Kirillov, Sukses Kerjai Rusia tapi Tak Ubah Hasil Perang
(min)