Helikopter Rusia Ditembak Jatuh Rudal Buatan Inggris, Moskow Murka
loading...
A
A
A
LONDON - Rusia berjanji akan menargetkan senjata Inggris yang dikirim ke Ukraina setelah salah satu helikopternya dilaporkan ditembak jatuh oleh rudal buatan Inggris.
Duta Besar Rusia di London, Andrey Kevin, mengklaim keputusan Inggris untuk mengirim pasokan senjata ke tentara Ukraina telah membuat perang itu “lebih berdarah”.
Komentarnya muncul setelah sistem rudal kecepatan tinggi Starstreak, yang dipasok ke Ukraina oleh Inggris pada Maret lalu bersama dengan senjata anti-tank, terlibat dalam serangan terhadap pesawat Rusia di wilayah Luhansk.
Mereka juga menyimak janji Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace untuk mengirim lebih banyak bantuan mematikan ke Kiev.
“Semua pasokan senjata tidak stabil, terutama yang disebutkan oleh Wallace," kata Kevin epada kantor berita Rusia TASS.
“Mereka memperburuk situasi, membuatnya semakin berdarah. Rupanya, itu adalah senjata baru dengan presisi tinggi," sambungnya.
“Tentu saja, angkatan bersenjata kami akan melihat mereka sebagai target yang sah jika pasokan itu melewati perbatasan Ukraina,” tegasnya seperti dikutip dari Independent, Minggu (3/4/2022).'
Rusia menyerang negara tetangganya itu dengan menyebutnya sebagai "operasi militer khusus" yang bertujuan untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" Ukraina pada 24 Februari lalu.
Rusia membantah menargetkan warga sipil dalam serangannya dan hanya menargetkan sejumlah fasilitas militer Ukraina.
Namun Ukraina menyebutnya sebagai perang agresi yang tidak beralasan dan negara-negara Barat telah memberlakukan sanksi besar-besaran dalam upaya menekan ekonomi Rusia.
Duta Besar Rusia di London, Andrey Kevin, mengklaim keputusan Inggris untuk mengirim pasokan senjata ke tentara Ukraina telah membuat perang itu “lebih berdarah”.
Komentarnya muncul setelah sistem rudal kecepatan tinggi Starstreak, yang dipasok ke Ukraina oleh Inggris pada Maret lalu bersama dengan senjata anti-tank, terlibat dalam serangan terhadap pesawat Rusia di wilayah Luhansk.
Mereka juga menyimak janji Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace untuk mengirim lebih banyak bantuan mematikan ke Kiev.
“Semua pasokan senjata tidak stabil, terutama yang disebutkan oleh Wallace," kata Kevin epada kantor berita Rusia TASS.
“Mereka memperburuk situasi, membuatnya semakin berdarah. Rupanya, itu adalah senjata baru dengan presisi tinggi," sambungnya.
“Tentu saja, angkatan bersenjata kami akan melihat mereka sebagai target yang sah jika pasokan itu melewati perbatasan Ukraina,” tegasnya seperti dikutip dari Independent, Minggu (3/4/2022).'
Rusia menyerang negara tetangganya itu dengan menyebutnya sebagai "operasi militer khusus" yang bertujuan untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" Ukraina pada 24 Februari lalu.
Rusia membantah menargetkan warga sipil dalam serangannya dan hanya menargetkan sejumlah fasilitas militer Ukraina.
Namun Ukraina menyebutnya sebagai perang agresi yang tidak beralasan dan negara-negara Barat telah memberlakukan sanksi besar-besaran dalam upaya menekan ekonomi Rusia.
(ian)