Hubungan India-China Memanas, Ini Penyebab Bentrok Tentara Kedua Negara

Kamis, 18 Juni 2020 - 09:04 WIB
loading...
Hubungan India-China Memanas, Ini Penyebab Bentrok Tentara Kedua Negara
Konvoi tentara India melintas di jalan raya menuju Ladakh, Gagangeer, India, pada 17 Juni 2020. Foto/Reuters
A A A
NEW DELHI - India dan China terlibat peperangan di perbatasan kedua negara di Ladakh, dekat kawasan Kashmir. Sedikitnya 20 tentara India tewas dalam pertempuran tersebut di kawasan Pegunungan Himalaya.

Kementerian Luar Negeri China membenarkan terjadinya “konfrontasi fisik dan kekerasan” yang berlangsung pada Senin (15/6) di kawasan perbatasan. Beijing tidak menyebut jumlah korban tewas. Namun, Kementerian Luar Negeri India menyebut jumlah korban tewas terjadi di antara kedua belah pihak.

Pada Selasa (16/6), militer India mengatakan tiga serdadunya, termasuk seorang perwira, tewas dalam bentrokan di Ladakh, wilayah Kashmir yang dipersengketakan. Beberapa jam kemudian, militer India merilis pernyataan yang menyebutkan kedua kubu tak lagi bentrok. "Sebanyak 17 tentara India cedera dan kritis saat sedang bertugas dan telah meninggal dunia sehingga total yang gugur dalam tugas adalah 20 orang,” demikian keterangan Pemerintah India. (Baca: 43 Tentara China Tewas dan terluka Dalam Bentrok dengan India)

Namun demikian, China tidak menyebutkan apakah ada serdadu di pihak mereka yang menjadi korban. Beijing menuding tentara India telah melintasi perbatasan.

Sumber Pemerintah India mengklaim pasukannya bertempur dengan batang besi dan batu serta tidak ada peluru yang ditembakkan. Itu menjadi konflik perbatasan yang berdarah sejak perang antardua negara tetangga yang memiliki senjata nuklir pada 1967. Kedua negara itu memang belum bisa menyelesaikan konflik perbatasannya yang telah berlangsung bertahun-tahun.

Baik China dan India saling tuduh dan menyalahkan atas pertempuran yang terjadi pada Senin lalu di gurun salju di Ladakh. Insiden itu terjadi setelah komandan militer menggelar pertemuan untuk menyelesaikan permasalahan.

Tentara India menyatakan pada Senin malam, sekelompok tentara China memasuki wilayah India di Lembah Galwan melakukan penyerangan. “Kedua belah pihak bertempur. Kedua belah pihak berdiskusi untuk menyelesaikan ketegangan,” ujar sumber Pemerintah India. Namun, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China justru mendatangi sekelompok tentara India.

“Mereka (PLA) menyerang dengan batang besi. Seorang komandan jatuh dan terluka. Saat terjadi, banyak tentara datang ke lokasi dan menyerang dengan batu,” kata sumber yang mengetahui permasalahan tersebut.

Kubu China pun semakin memperkuat kekuatan dalam beberapa jam setelah insiden itu. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri India Anurag Srivastava mengatakan di kedua belah pihak mengalami jatuh korban, yang menghindari kesepakatan pada level lebih tinggi yang diikuti pihak China. (Baca juga: Punya Rudal Balistik Pembunuh Kapal Induk, China Siap Hadapi AS)

Sementara Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan terjadi pelanggaran terhadap konsensus yang telah disepakati kedua negara. “Apa yang terjadi pada 15 Juni, pihak India melanggar konsensus kami. Mereka dua kali melintas garis perbatasan dan memprovokasi serta menyerang pasukan China. Itu menyebabkan konfrontasi fisik antardua pasukan perbatasan,” kata Zhao.

BBC melaporkan aksi kekerasan antara militer India dan China di Himalaya sangat serius dan tekanan terhadap mereka akan berkembang agar insiden ini tidak berkembang menjadi pertikaian besar-besaran. Apa yang menjadi permasalahan kedua negara? Garis Kendali Aktual (LAC) tidak didemarkasi dengan baik. Keberadaan sungai, danau, dan timbunan salju membuat garis perbatasan bisa bergeser.

Selama ini India menuding China menduduki wilayah mereka seluas 38.000 kilometer persegi. Sejumlah perundingan dalam tiga dasawarsa gagal menuntaskan sengketa wilayah antara mereka.

Sejak awal Mei lalu, ratusan tentara kedua negara bersiaga di tiga lokasi perbatasan. Kedua belah pihak saling tuduh melanggar perbatasan. Tujuh orang tentara China dan empat orang tentara India mengalami cedera pada Mei lalu. “Sebanyak tujuh serdadu China dan empat serdadu India mengalami cedera,” kata seorang pejabat militer di dekat sektor Naku La, Negara Bagian Sikkim, India, di dekat perbatasan China, dilansir BBC. (Baca juga: Protokol Kesehatan di Rumah Usai Beraktivitas di Luar)

Perselisihan perbatasan antara kedua negara ini sering diwarnai adu dada, saling dorong, serta saling melempar batu. Ada beberapa alasan mengapa ketegangan antara kedua negara kini meningkat. Namun, tujuan strategis yang saling berlawanan diyakini sebagai akarnya dan kedua kubu saling menyalahkan satu sama lain.

Pada 2017 lalu, kedua negara bentrok di wilayah tersebut setelah China mencoba memperluas jalan perbatasan melalui dataran tinggi yang disengketakan. India juga telah membangun sebuah jalan baru yang lokasinya, menurut beberapa pakar, berada di area paling terpencil di seluruh LAC di Ladakh. Keputusan India menggencarkan pembangunan infrastruktur tampaknya telah memicu kemarahan Beijing. Jalan itu bisa meningkatkan kemampuan Delhi untuk memobilisasi pasukan dan persenjataan jika konflik terjadi.

Selain dengan China, India juga bersengketa dengan Pakistan di wilayah Kashmir yang meliputi area seluas 140.000 kilometer persegi. Baik India dan Pakistan kerap bersitegang dan baku tembak. Kedua negara tersebut juga memiliki senjata nuklir. (Andika H Mustaqim)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1286 seconds (0.1#10.140)