Biden: 30 Negara Gabung AS Lepas Cadangan Minyak
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Awal pekan ini, Gedung Putih mengumumkan mereka akan mulai melepaskan satu juta barel minyak per hari dari Cadangan Minyak Strategis Amerika Serikat (AS).
Itu artinya, total cadangan minyak yang dilepas hampir 182 juta barel dalam enam bulan ke depan.
Presiden AS Joe Biden mengatakan 30 negara telah bergabung dengan AS dalam melepaskan cadangan minyak mereka.
"Pagi ini, lebih dari 30 negara dari seluruh dunia berkumpul dalam pertemuan luar biasa dan menyetujui pelepasan puluhan juta barel minyak tambahan ke pasar," ungkap Biden dalam pidatonya dari Gedung Putih pada Jumat (1/4/2022).
Pada Kamis, Gedung Putih mengumumkan bahwa AS akan mulai melepaskan satu juta barel minyak per hari dari Cadangan Minyak Strategis (kapasitasnya diperkirakan 727 juta barel) untuk menurunkan harga bahan bakar.
Gedung Putih juga mengatakan akan mengenakan biaya pada perusahaan energi AS yang duduk di sumur minyak yang menganggur.
Menurut Biden, perusahaan-perusahaan pengebor minyak AS mengabaikan krisis energi untuk mendapatkan keuntungan luar biasa tanpa investasi.
Pada 8 Maret, Biden mengumumkan AS akan memboikot impor energi Rusia atas operasi militer khusus di Ukraina, membuat harga minyak yang sudah tinggi naik lebih jauh.
Presiden AS telah menjuluki kenaikan harga sebagai "Kenaikan Harga Putin", meskipun kepala negara Rusia telah berulang kali menekankan negaranya memenuhi kewajibannya sebagai pemasok minyak dan gas.
Kremlin menganggap negara-negara Barat "menembak dirinya sendiri" dengan menjatuhkan sanksi ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia.
Itu artinya, total cadangan minyak yang dilepas hampir 182 juta barel dalam enam bulan ke depan.
Presiden AS Joe Biden mengatakan 30 negara telah bergabung dengan AS dalam melepaskan cadangan minyak mereka.
"Pagi ini, lebih dari 30 negara dari seluruh dunia berkumpul dalam pertemuan luar biasa dan menyetujui pelepasan puluhan juta barel minyak tambahan ke pasar," ungkap Biden dalam pidatonya dari Gedung Putih pada Jumat (1/4/2022).
Pada Kamis, Gedung Putih mengumumkan bahwa AS akan mulai melepaskan satu juta barel minyak per hari dari Cadangan Minyak Strategis (kapasitasnya diperkirakan 727 juta barel) untuk menurunkan harga bahan bakar.
Gedung Putih juga mengatakan akan mengenakan biaya pada perusahaan energi AS yang duduk di sumur minyak yang menganggur.
Menurut Biden, perusahaan-perusahaan pengebor minyak AS mengabaikan krisis energi untuk mendapatkan keuntungan luar biasa tanpa investasi.
Pada 8 Maret, Biden mengumumkan AS akan memboikot impor energi Rusia atas operasi militer khusus di Ukraina, membuat harga minyak yang sudah tinggi naik lebih jauh.
Presiden AS telah menjuluki kenaikan harga sebagai "Kenaikan Harga Putin", meskipun kepala negara Rusia telah berulang kali menekankan negaranya memenuhi kewajibannya sebagai pemasok minyak dan gas.
Kremlin menganggap negara-negara Barat "menembak dirinya sendiri" dengan menjatuhkan sanksi ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia.
(sya)