Inggris Sudah Keluarkan 25.500 Visa untuk Pengungsi Ukraina
loading...
A
A
A
LONDON - Pemerintah Inggris mengatakan pada Rabu (30/3/2022), bahwa pihaknya telah mengeluarkan 25.500 visa untuk warga Ukraina di bawah skema yang dibuat untuk membawa pengungsi ke negara itu, setelah Rusia menginvasi Ukraina bulan lalu.
Data dari Home Office menunjukkan bahwa 22.800 visa telah diberikan di bawah skema keluarga Ukraina yang memungkinkan pelamar untuk bergabung dengan anggota keluarga di Inggris. Sementara 2.700 ditawarkan di bawah skema sponsor yang mengizinkan pengungsi dengan nama sponsor untuk masuk.
Data pada hari Rabu juga menunjukkan bahwa 28.300 telah mengajukan skema sponsorship, sedangkan aplikasi keseluruhan mencapai 59.500. Dengan jumlah orang yang melarikan diri dari perang saat ini mencapai lebih dari 4 juta jiwa, pemerintah berada di bawah tekanan untuk berbuat lebih banyak untuk menerima pengungsi.
"Kami mulai melihat kemajuan. Kami perlu berbuat lebih banyak dan akan membuat perbaikan lebih lanjut untuk membawa orang ke Inggris secepat mungkin," kata Menteri Pengungsi, Richard Harrington dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters.
Menteri Transportasi Inggris Grant Shapps mengatakan, pekan lalu dia telah mengatur untuk menerima keluarga pengungsi Ukraina melalui skema sponsor.
Inggris bersikeras pada pemeriksaan keamanan dan visa pra-masuk untuk mempertahankan kontrol atas siapa yang memasuki pulau itu, sementara Uni Eropa, yang berbagi perbatasan darat dengan Ukraina, telah mengambil pendekatan yang tidak terlalu membatasi.
Hingga kini lebih dari 4 juta warga Ukraina kini telah meninggalkan negara itu untuk menghindari "perang tak masuk akal" Rusia. Hal itu diungkapkan badan pengungsi PBB, UNHCR, Rabu (30/3/2022).
Menurut UNHCR, 4.019.287 warga Ukraina telah melarikan diri melintasi perbatasan negara itu sejak invasi Rusia pada 24 Februari silam. Dari jumlah itu, lebih dari 2,3 juta orang telah menuju arah barat, ke Polandia.
"Pengungsi dari Ukraina sekarang 4 juta, lima minggu setelah dimulainya serangan Rusia," kata kepala UNHCR Filippo Grandi di Twitter, seperti dikutip dari AFP.
"Saya baru saja tiba di Ukraina. Di Lviv saya akan membahas dengan pihak berwenang, PBB dan mitra lainnya mencari cara untuk meningkatkan dukungan kami kepada orang-orang yang terkena dampak dan terlantar akibat perang yang tidak masuk akal ini," tambahnya.
Jumlah pengungsi telah melampaui perkiraan awal UNHCR, bahwa perang dapat menciptakan hingga 4 juta. Badan tersebut mengatakan kecepatan dan skala perpindahan belum pernah terjadi sebelumnya di Eropa sejak Perang Dunia II.
Data dari Home Office menunjukkan bahwa 22.800 visa telah diberikan di bawah skema keluarga Ukraina yang memungkinkan pelamar untuk bergabung dengan anggota keluarga di Inggris. Sementara 2.700 ditawarkan di bawah skema sponsor yang mengizinkan pengungsi dengan nama sponsor untuk masuk.
Data pada hari Rabu juga menunjukkan bahwa 28.300 telah mengajukan skema sponsorship, sedangkan aplikasi keseluruhan mencapai 59.500. Dengan jumlah orang yang melarikan diri dari perang saat ini mencapai lebih dari 4 juta jiwa, pemerintah berada di bawah tekanan untuk berbuat lebih banyak untuk menerima pengungsi.
"Kami mulai melihat kemajuan. Kami perlu berbuat lebih banyak dan akan membuat perbaikan lebih lanjut untuk membawa orang ke Inggris secepat mungkin," kata Menteri Pengungsi, Richard Harrington dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters.
Menteri Transportasi Inggris Grant Shapps mengatakan, pekan lalu dia telah mengatur untuk menerima keluarga pengungsi Ukraina melalui skema sponsor.
Inggris bersikeras pada pemeriksaan keamanan dan visa pra-masuk untuk mempertahankan kontrol atas siapa yang memasuki pulau itu, sementara Uni Eropa, yang berbagi perbatasan darat dengan Ukraina, telah mengambil pendekatan yang tidak terlalu membatasi.
Hingga kini lebih dari 4 juta warga Ukraina kini telah meninggalkan negara itu untuk menghindari "perang tak masuk akal" Rusia. Hal itu diungkapkan badan pengungsi PBB, UNHCR, Rabu (30/3/2022).
Menurut UNHCR, 4.019.287 warga Ukraina telah melarikan diri melintasi perbatasan negara itu sejak invasi Rusia pada 24 Februari silam. Dari jumlah itu, lebih dari 2,3 juta orang telah menuju arah barat, ke Polandia.
"Pengungsi dari Ukraina sekarang 4 juta, lima minggu setelah dimulainya serangan Rusia," kata kepala UNHCR Filippo Grandi di Twitter, seperti dikutip dari AFP.
"Saya baru saja tiba di Ukraina. Di Lviv saya akan membahas dengan pihak berwenang, PBB dan mitra lainnya mencari cara untuk meningkatkan dukungan kami kepada orang-orang yang terkena dampak dan terlantar akibat perang yang tidak masuk akal ini," tambahnya.
Jumlah pengungsi telah melampaui perkiraan awal UNHCR, bahwa perang dapat menciptakan hingga 4 juta. Badan tersebut mengatakan kecepatan dan skala perpindahan belum pernah terjadi sebelumnya di Eropa sejak Perang Dunia II.
(esn)