Kremlin: Tidak Ada yang Menjanjikan dari Pembicaraan Rusia-Ukraina
loading...
A
A
A
MOSKOW - Kremlin pada Rabu (30/3/2022) mengecilkan harapan munculnya terobosan untuk mengatasi konflik Rusia-Ukraina , menyusul pembicaraan damai antara delegasi Rusia dan Ukraina di Istanbul sehari sebelumnya.
"Kami tidak dapat menyatakan bahwa ada sesuatu yang terlalu menjanjikan atau terobosan," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan. "Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan," lanjutnya, seperti dikutip dari AFP.
Dia menambahkan, Moskow menganggap "positif" bahwa Kiev telah mulai menguraikan tuntutannya secara tertulis. "Kami dengan hati-hati menghindari membuat pernyataan tentang hal-hal yang dibahas dalam pembicaraan, karena kami percaya bahwa negosiasi harus dilakukan secara diam-diam," tambahnya.
Menyusul pembicaraan di Istanbul pada hari Selasa, di mana negosiator utama Moskow digambarkan sebagai "bermakna". Rusia mengatakan akan secara signifikan mengurangi aktivitas militernya di dekat ibukota Ukraina Kiev dan kota Chernihiv.
Namun pada hari Rabu, pihak berwenang Ukraina mengatakan pasukan Rusia membombardir kota utara Chernihiv, meskipun ada klaim sebelumnya dari Moskow. Gubernur wilayah Chernihiv, Viacheslav Chaus mengatakan, tidak ada penghentian serangan oleh Rusia, meskipun berjanji untuk mengurangi aktivitas militer di sana.
Chaus mengatakan kepada BBC bahwa dia tidak percaya dengan janji Rusia. "Kami telah melihat bahwa tidak ada satu kali pun pasukan militer mereka menepati janji mereka," ujarnya.
“Sepanjang malam cukup menegangkan. Mereka menyerang Nizhyn dan Chernihiv. Sebagian besar Chernihiv. Sekali lagi, sebagian infrastruktur sipil dihancurkan," ungkap Chaus.
"Chernihiv masih belum memiliki listrik, pasokan air, dan pemanas. Tidak akan mudah untuk memulihkan infrastruktur ini. Tak satu pun dari gedung militer menjadi sasaran tadi malam. Mereka terus menyerang hanya infrastruktur sipil," tambahnya.
"Kami tidak dapat menyatakan bahwa ada sesuatu yang terlalu menjanjikan atau terobosan," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan. "Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan," lanjutnya, seperti dikutip dari AFP.
Dia menambahkan, Moskow menganggap "positif" bahwa Kiev telah mulai menguraikan tuntutannya secara tertulis. "Kami dengan hati-hati menghindari membuat pernyataan tentang hal-hal yang dibahas dalam pembicaraan, karena kami percaya bahwa negosiasi harus dilakukan secara diam-diam," tambahnya.
Menyusul pembicaraan di Istanbul pada hari Selasa, di mana negosiator utama Moskow digambarkan sebagai "bermakna". Rusia mengatakan akan secara signifikan mengurangi aktivitas militernya di dekat ibukota Ukraina Kiev dan kota Chernihiv.
Namun pada hari Rabu, pihak berwenang Ukraina mengatakan pasukan Rusia membombardir kota utara Chernihiv, meskipun ada klaim sebelumnya dari Moskow. Gubernur wilayah Chernihiv, Viacheslav Chaus mengatakan, tidak ada penghentian serangan oleh Rusia, meskipun berjanji untuk mengurangi aktivitas militer di sana.
Chaus mengatakan kepada BBC bahwa dia tidak percaya dengan janji Rusia. "Kami telah melihat bahwa tidak ada satu kali pun pasukan militer mereka menepati janji mereka," ujarnya.
“Sepanjang malam cukup menegangkan. Mereka menyerang Nizhyn dan Chernihiv. Sebagian besar Chernihiv. Sekali lagi, sebagian infrastruktur sipil dihancurkan," ungkap Chaus.
"Chernihiv masih belum memiliki listrik, pasokan air, dan pemanas. Tidak akan mudah untuk memulihkan infrastruktur ini. Tak satu pun dari gedung militer menjadi sasaran tadi malam. Mereka terus menyerang hanya infrastruktur sipil," tambahnya.