Perang Ukraina Picu Krisis Pangan, PBB: Terburuk Sejak Perang Dunia II
loading...
A
A
A
NEW YORK - Kepala Pangan PBB memperingatkan perang di Ukraina telah menciptakan bencana di atas bencana dan akan memiliki dampak global melampaui apa yang terjadi sejak Perang Dunia II. Ini dikarenakan banyak orang Ukraina berprofesi sebagai petani yang menghasilkan sejumlah besar gandum dunia sekarang angkat senjata melawan Rusia .
Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia PBB, David Beasley, mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa harga pangan sudah tinggi meroket.
Agensinya memberi makan 125 juta orang di seluruh dunia sebelum invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, dan Beasley mengatakan pihaknya harus mulai memotong jatah mereka karena meningkatnya biaya makanan, bahan bakar, dan pengiriman.
Dia menunjuk ke Yaman yang dilanda perang di mana 8 juta orang baru saja mendapat pengurangan jatah makanan 50.
“Dan sekarang kita sedang melihat jatah ke nol,” katanya seperti dilansir dari AP, Rabu (30/3/2022).
Beasley mengatakan perang di Ukraina mengubah keranjang roti dunia menjadi sumber nafkah bagi jutaan rakyatnya.
"Ukraina dan Rusia memproduksi 30% pasokan gandum dunia, 20% jagungnya, dan 75%-80% minyak biji bunga matahari. Program Pangan Dunia membeli 50% gandumnya dari Ukraina," katanya.
Dikatakan oleh Beasley perang akan meningkatkan pengeluaran bulanan badan tersebut sebesar USD71 juta karena meningkatnya biaya makanan, bahan bakar dan pengiriman.
Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia PBB, David Beasley, mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa harga pangan sudah tinggi meroket.
Agensinya memberi makan 125 juta orang di seluruh dunia sebelum invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, dan Beasley mengatakan pihaknya harus mulai memotong jatah mereka karena meningkatnya biaya makanan, bahan bakar, dan pengiriman.
Dia menunjuk ke Yaman yang dilanda perang di mana 8 juta orang baru saja mendapat pengurangan jatah makanan 50.
“Dan sekarang kita sedang melihat jatah ke nol,” katanya seperti dilansir dari AP, Rabu (30/3/2022).
Beasley mengatakan perang di Ukraina mengubah keranjang roti dunia menjadi sumber nafkah bagi jutaan rakyatnya.
"Ukraina dan Rusia memproduksi 30% pasokan gandum dunia, 20% jagungnya, dan 75%-80% minyak biji bunga matahari. Program Pangan Dunia membeli 50% gandumnya dari Ukraina," katanya.
Dikatakan oleh Beasley perang akan meningkatkan pengeluaran bulanan badan tersebut sebesar USD71 juta karena meningkatnya biaya makanan, bahan bakar dan pengiriman.