Kisah Valentin Voyno-Yasenetsky, Peraih Penghargaan Stalin

Selasa, 29 Maret 2022 - 13:58 WIB
loading...
A A A
Ketika di Tashkent, ia terjebak dalam Perang Saudara dan Revolusi 1917. Selama Perang Saudara, ia mendedikasikan seluruh kemampuannya untuk membantu menyembuhkan orang-orang yang terdampak, dengan melakukan operasi setiap hari.

Di waktu bersamaan, kondisi sang istri terus menurun hingga akhirnya meninggal pada 1918.

Usai meninggalnya sang istri, Voyno aktif dalam kegiatan gereja. Para uskup gereja pun menyarankannya untuk menjadi seorang imam dan ia menyetujuinya.

Pada 1923, Pastor Valentin Voyno menganti namanya menjadi Luke dan mengambil pangkat uskup. Ia ditawari menjadi Kepala Keuskupan Gereja Tashkent.

Ketika itu, orang suci ditangkap serta dipenjarakan. Tak terkecuali, Uskup Luke. Pihak berwenang mengasingkan uskup Luke ke Siberia selama dua tahun.

Uskup Luke menerbitkan karya berjudul “Essays on Purulent Surgery”, pada 1934. Karya tersebut menjadi ensiklopedia di bidang bedah.

Terlebih, ia menceritakan banyak kasus nyata dari praktik medis yang dilakukannya sendiri.

Tahun 1937, terjadi peristiwa The Great Purge atau pembersihan besar-besaran oleh Stalin. Uskup Luke kembali ditangkap dan dijatuhi hukuman berupa pengasingan di Siberia pada 1939.

Setelah itu, ia mulai bekerja di rumah sakit militer. Kemudian pada awal 1940-an, Uskup Luke menjadi konsultan semua rumah sakit di Krasnoyarsk Krai.

Ia meminta kepada pihak berwenang untuk mengirimnya ke garis depan selama Perang Dunia II. Namun sayangnya ia ditinggalkan di pengasingan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3003 seconds (0.1#10.140)