Israel Akan Jadi Tuan Rumah KTT Bersejarah AS dan Negara-negara Arab

Sabtu, 26 Maret 2022 - 12:16 WIB
loading...
Israel Akan Jadi Tuan Rumah KTT Bersejarah AS dan Negara-negara Arab
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett. Israel akan jadi tuang rumah KTT Bersejarah antara AS dan negara-negara Arab, Minggu (27/3/2022). Foto/Yonatan S/REUTERS
A A A
TEL AVIV - Israel mengumumkan akan menjadi tuan rumah “pertemuan puncak (KTT) bersejarah” pada hari Minggu (27/3/2022) yang dihadiri para diplomat top dari Amerika Serikat (AS) dan tiga negara Arab.

Tiga negara Arab yang dimaksud adalah mereka yang telah melakukan normalisasi hubungan dengan Israel, yakni Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Maroko.

"Atas undangan Menteri Luar Negeri Yair Lapid, Minggu dan Senin mendatang ini... pertemuan puncak diplomatik bersejarah akan diadakan di Israel," kata Kementerian Luar Negeri Israel, seperti dikutip AFP.

Serangkaian pertemuan diplomatik akan dihadiri oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan rekan-rekannya dari UEA, Bahrain dan Maroko.

UEA menjalin hubungan diplomatik dengan Israel pada tahun 2020 di bawah serangkaian kesepakatan yang ditengahi AS yang dikenal sebagai Kesepakatan Abraham.



Bahrain dan Maroko mengikuti, sementara Sudan juga setuju untuk menormalkan hubungan dengan Israel meskipun belum menyelesaikan kesepakatan.

Kesepakatan Abraham—dicapai di bawah mantan presiden AS Donald Trump—melanggar konsensus Arab selama beberapa dekade bahwa tidak akan ada hubungan dengan Israel sementara masalah Palestina tetap belum terselesaikan.

Tetapi negara-negara Arab mengatakan mereka dimotivasi oleh keuntungan ekonomi dari hubungan dengan Israel.

KTT digelar dengan latar belakang invasi Rusia ke Ukraina, konflik yang telah memicu kekhawatiran keamanan yang lebih luas dan membuat harga minyak dan pangan melonjak.

Ini juga mengikuti pertemuan puncak tiga arah yang diselenggarakan oleh Mesir pada hari Selasa di resor Laut Merah Sharm el-Sheikh antara Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett dan penguasa de facto UEA, Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed.

Mesir adalah negara Arab pertama yang menandatangani perjanjian damai dengan Israel pada 1979, setelah beberapa dekade permusuhan dan konflik. Yordania mengikutinya pada tahun 1994.

Tidak segera diketahui di mana para diplomat top AS dan tiga negara Arab akan bertemu di Israel.

Tetapi pembicaraan tersebut sedang diselenggarakan bertepatan dengan tur regional oleh Blinken yang akan dimulai pada hari Sabtu (26/3/2022).

Blinken akan mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett sebelum bertemu dengan pemimpin Palestina Mahmoud Abbas di markas besarnya di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Blinken juga akan mengunjungi Aljazair dan Maroko pada saat kawasan itu terguncang akibat perang Rusia di Ukraina.

“Kami tahu rasa sakit ini sangat terasa di Timur Tengah dan Afrika Utara, di mana sebagian besar negara mengimpor setidaknya setengah dari gandum mereka—sebagian besar dari Ukraina," kata Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Sekretaris Departemen Luar Negeri Yael Lempert kepada wartawan di Washington.

Sementara di Maroko, Blinken juga akan bertemu dengan penguasa de facto UEA, Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed Al-Nahyan.

Kunjungan Blinken juga dilakukan di tengah upaya Israel untuk menengahi solusi perang di Ukraina yang telah menyebabkan kerugian besar bagi kedua belah pihak dan tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda.

Itu juga terjadi ketika Amerika Serikat hampir mencapai kesepakatan dengan Iran untuk memulihkan perjanjian 2015 yang membatasi program pengembangan nuklir Teheran dengan imbalan pencabutan sanksi terhadap negara itu.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1156 seconds (0.1#10.140)