Alasan Rusia Tidak Bergabung dengan NATO
loading...
A
A
A
Yang juga menarik untuk diketahui, mengapa Rusia sama sekali tidak ingin bergabung dengan NATO, padahal negara tersebut juga berada di Benua Eropa?
Laman the Moscow Time mengungkap beberapa alasan Negeri Beruang Merah itu enggan melaju bersama NATO.
Seperti yang diketahui, NATO yang dinahkodai Amerika Serikat itu mengharuskan negara-negara anggotanya untuk bersikap demokratis terhadap angkatan bersenjata masing-masing negara anggota.
Masyarakat sipil juga bisa ikut mengendalikan eksistensi militer negaranya. Hal itu, bagi Rusia, sangat dilarang. Kontrol sipil atas militer Rusia tidak dibenarkan Putin dan bertentangan dengan prinsipnya.
Selama dirinya masih memimpin (meskipun sudah digantikan dengan orang lain), Rusia tidak akan membiarkan pihak sipil mengatur militernya.
Alasan lainnya, Rusia tidak ingin membagikan rahasia militernya kepada NATO. Khususnya, mengenai senjata nuklirnya.
Negara pecahan Uni Soviet ini dikenal memiliki senjata-senjata militer yang sangat apik dengan teknologi tinggi. Sebut saja hulu ledak nuklir, Tsar Bomba, dan rudal jelajah Kalibr.
NATO sendiri menerapkan prinsip transparansi kerja sama, yang notabene dihindari oleh Rusia.
Kiamat Bagi CSTO
Rusia memprakarsai berdirinya CSTO atau Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif yang resmi berdiri pada 14 Februari 1992. Isinya adalah 6 negara pecahan Soviet, yakni Rusia, Armenia, Belarusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Tajikistan.
Laman the Moscow Time mengungkap beberapa alasan Negeri Beruang Merah itu enggan melaju bersama NATO.
Seperti yang diketahui, NATO yang dinahkodai Amerika Serikat itu mengharuskan negara-negara anggotanya untuk bersikap demokratis terhadap angkatan bersenjata masing-masing negara anggota.
Masyarakat sipil juga bisa ikut mengendalikan eksistensi militer negaranya. Hal itu, bagi Rusia, sangat dilarang. Kontrol sipil atas militer Rusia tidak dibenarkan Putin dan bertentangan dengan prinsipnya.
Selama dirinya masih memimpin (meskipun sudah digantikan dengan orang lain), Rusia tidak akan membiarkan pihak sipil mengatur militernya.
Alasan lainnya, Rusia tidak ingin membagikan rahasia militernya kepada NATO. Khususnya, mengenai senjata nuklirnya.
Negara pecahan Uni Soviet ini dikenal memiliki senjata-senjata militer yang sangat apik dengan teknologi tinggi. Sebut saja hulu ledak nuklir, Tsar Bomba, dan rudal jelajah Kalibr.
NATO sendiri menerapkan prinsip transparansi kerja sama, yang notabene dihindari oleh Rusia.
Kiamat Bagi CSTO
Rusia memprakarsai berdirinya CSTO atau Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif yang resmi berdiri pada 14 Februari 1992. Isinya adalah 6 negara pecahan Soviet, yakni Rusia, Armenia, Belarusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Tajikistan.