Corong Rusia: Perang Nuklir Universal Jika Pasukan NATO Masuk Ukraina!
loading...
A
A
A
MOSKOW - Beberapa corong Kremlin memperingatkan bahwa Rusia akan meluncurkan perang nuklir universal terhadap Barat jika pasukan penjaga perdamaian NATO masuk Ukraina . Peringatan ini disampaikan Kamis ketika invasi Moskow telah genap sebulan.
Peringatan itu juga muncul bersamaan ketika para pemimpin NATO, G-7, dan Uni Eropa sedang berkumpul di Brussels untuk pertemuan puncak (KTT) darurat.
Menurut sebuah laporan dari layanan berita East2West, Jumat (25/3/2022), beberapa corong pro-Kremlin mengeklaim Polandia sedang mencari mandat NATO untuk menempatkan pasukan penjaga perdamaian di Ukraina.
“Jika ada orang waras yang tersisa di NATO, mereka tidak akan menyetujui operasi [penjaga perdamaian di Ukraina],” kata pakar militer Kolonel Yury Knutov di Channel 1, jaringan televisi milik negara Rusia.
"Mengapa? Karena keputusan NATO [secara kolektif] akan berarti deklarasi perang de facto terhadap Rusia. Untuk memenangkan perang ini, suka atau tidak suka, kita harus menggunakan senjata nuklir taktis di teater operasi," ujarnya.
"Ini akan memerlukan penggunaan senjata nuklir strategis yang kuat, yang berarti perang nuklir universal," paparnya.
Olga Skabeyeva, pembawa acara 60 Minutes di Rossiya 1 milik negara Rusia, juga mengatakan bahwa pasukan penjaga perdamaian NATO yang memasuki Ukraina akan disebut "Perang Dunia III".
Veteran militer Kolonel Jenderal Vladimir Shamanov, yang dikenal sebagai "Jagal Chechnya" meminta Putin untuk mengamankan perbatasan antara Ukraina dan Polandia.
“Waktunya telah tiba bagi kepemimpinan kami untuk mengatakan dengan sangat jelas, ‘Ini adalah perbatasan,'” katanya kepada Channel 1.
Peringatan itu juga muncul bersamaan ketika para pemimpin NATO, G-7, dan Uni Eropa sedang berkumpul di Brussels untuk pertemuan puncak (KTT) darurat.
Menurut sebuah laporan dari layanan berita East2West, Jumat (25/3/2022), beberapa corong pro-Kremlin mengeklaim Polandia sedang mencari mandat NATO untuk menempatkan pasukan penjaga perdamaian di Ukraina.
“Jika ada orang waras yang tersisa di NATO, mereka tidak akan menyetujui operasi [penjaga perdamaian di Ukraina],” kata pakar militer Kolonel Yury Knutov di Channel 1, jaringan televisi milik negara Rusia.
"Mengapa? Karena keputusan NATO [secara kolektif] akan berarti deklarasi perang de facto terhadap Rusia. Untuk memenangkan perang ini, suka atau tidak suka, kita harus menggunakan senjata nuklir taktis di teater operasi," ujarnya.
"Ini akan memerlukan penggunaan senjata nuklir strategis yang kuat, yang berarti perang nuklir universal," paparnya.
Olga Skabeyeva, pembawa acara 60 Minutes di Rossiya 1 milik negara Rusia, juga mengatakan bahwa pasukan penjaga perdamaian NATO yang memasuki Ukraina akan disebut "Perang Dunia III".
Veteran militer Kolonel Jenderal Vladimir Shamanov, yang dikenal sebagai "Jagal Chechnya" meminta Putin untuk mengamankan perbatasan antara Ukraina dan Polandia.
“Waktunya telah tiba bagi kepemimpinan kami untuk mengatakan dengan sangat jelas, ‘Ini adalah perbatasan,'” katanya kepada Channel 1.