Dunia Fokus Perang Rusia-Ukraina, Iran Ancam Israel dengan Rudal

Kamis, 24 Maret 2022 - 13:08 WIB
loading...
Dunia Fokus Perang Rusia-Ukraina,...
Iran ancam Israel dan AS dengan serangan rudal ketika perhatian masyarakat internasional sedang fokus pada perang Rusia di Ukraina. Foto/REUTERS
A A A
TEHERAN - Ketika perhatian masyarakat internasional sedang fokus pada perang Rusia di Ukraina, Iran mengumbar ancaman serangan rudal terhadap Israel dan Amerika Serikat (AS).

Invasi Moskow yang dimulai sejak 24 Februari telah genap sebulan pada hari ini (24/3/2022). Teheran telah menyalahkan Amerika Serikat (AS) dan NATO atas perang tersebut.

Ancaman Iran terhadap Israel dan AS dilontarkan komadan tertinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Mayor Jenderal Hossein Salami.

"Musuh-musuh Teheran, seperti Israel dan Amerika Serikat, memiliki tanggal kedaluwarsa ketika sebuah tatanan dunia baru ada di depan kita," katanya yang dilansir kantor berita Tasnim.



Berbicara di depan tentara IRGC di Dezful, Iran barat daya, Salami mengeluarkan peringatan kepada negara Yahudi dan berbagi wawasan tentang pendekatan Iran untuk negosiasi sanksi yang dijatuhkan oleh AS.

Dalam ancaman langsung, Salami mengatakan: "Israel harus menahan rasa pahit dari rudal jika tidak hati-hati."

"Strategi sanksi yang kuat dan agresif Amerika telah memperkuat IRGC dalam segala hal," ujarnya.

"Musuh secara bertahap mundur dan kebijakan mereka tidak lagi efektif," katanya lagi, sebagaimana dikutip Jerusalem Post, Kamis (24/3/2022).

Pada pekan lalu, AS mempertimbangkan untuk menghapus IRGC dari daftar hitam organisasi teroris asingnya sebagai imbalan atas jaminan Iran tentang de-eskalasi di Timur Tengah. Namun, rencana itu membuat Israel tidak senang.

"Kami telah memasuki era baru," kata Salami. "Matahari telah terbenam pada kekuatan jahat," katanya, merujuk pada Israel, AS dan negara-negara Barat lainnya.

"Revolusi Islam telah mempercepat erosi dan pembusukan peradaban Barat," imbuh dia.

Dalam ancamannya, Salami mengonfirmasi bahwa IRGC yang menyerang pangkalan di Erbil, wilayah otonomi Kurdi, Irak, dengan rudal pada 13 Maret. Menurutnya, itu adalah pangkalan intelijen Israel.

Menurutnya, itu sebagai pembalasan atas serangan udara Israel di ibu kota Suriah, Damaskus, pada 7 Maret, di mana dua perwira IRGC tewas.

"Jika Zionis tidak menghentikan tindakan jahat mereka, celah kecil yang telah dibuat untuk mereka di dunia akan ditutup selamanya," kata Salami.

Dia menegaskan bahwa pasukannya akan segera membalas dendam atas setiap pembunuhan tentara Iran oleh Israel.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1555 seconds (0.1#10.140)