Kremlin Tuding AS Tekan Negara Anggota G20 untuk Singkirkan Rusia
loading...
A
A
A
MOSKOW - Kremlin menuduh Amerika Serikat (AS) menekan negara-negara lain untuk mengeluarkan Rusia dari forum Kelompok Dua Puluh (G20), meskipun anggota lain dilaporkan menentang gagasan tersebut.
"Sudah diketahui bahwa Amerika Serikat memberikan tekanan yang terbuka dan hampir tidak diplomatik pada semua negara dalam hal oposisi menyeluruh terhadap negara kita," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov selama konferensi pers pada Rabu (23/3/2022).
"Jelas bahwa Amerika akan terus memberikan tekanan pada negara-negara (G20) yang berbeda, tetapi seperti yang kita lihat, sejumlah negara lebih memilih untuk mematuhi sudut pandang mereka yang independen dan berdaulat," tambahnya, seperti dikutip dari The Hill.
Sebuah sumber mengatakan kepada newswire bahwa AS dan sekutu Barat sedang mempertimbangkan apakah Rusia harus tetap berada di dalam G20 . Namun sumber G7 mengatakan kepada Reuters bahwa tidak mungkin negara anggota lain seperti Indonesia, India, Brasil, China, dan Afrika Selatan akan mendukung rencana ini.
Sementara itu juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, hari ini mengatakan bahwa Rusia adalah "anggota penting" G20.
"G20 adalah forum utama untuk kerja sama ekonomi internasional. Ini menyatukan ekonomi utama di dunia, termasuk Rusia, yang merupakan anggota penting kelompok itu. Tidak ada anggota yang berhak mencabut anggota lain dari keanggotaannya," katanya.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan menyinggung topik mengecualikan Rusia dari kelompok itu pada hari Selasa kemarin dengan mengatakan AS akan berkonsultasi dengan sekutunya di lembaga-lembaga seperti G20.
“Kami percaya bahwa itu tidak bisa menjadi bisnis seperti biasa bagi Rusia di lembaga-lembaga internasional dan di komunitas internasional. Tetapi untuk lembaga-lembaga tertentu dan keputusan-keputusan tertentu, kami ingin berkonsultasi dengan Sekutu kami, berkonsultasi dengan mitra kami di lembaga tersebut sebelum membuat pernyataan lebih lanjut," kata Sullivan.
Presiden Rusia Vladimir Putin diperkirakan akan menghadiri KTT G20 di Bali, Indonesia pada Rabu.
"Sudah diketahui bahwa Amerika Serikat memberikan tekanan yang terbuka dan hampir tidak diplomatik pada semua negara dalam hal oposisi menyeluruh terhadap negara kita," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov selama konferensi pers pada Rabu (23/3/2022).
"Jelas bahwa Amerika akan terus memberikan tekanan pada negara-negara (G20) yang berbeda, tetapi seperti yang kita lihat, sejumlah negara lebih memilih untuk mematuhi sudut pandang mereka yang independen dan berdaulat," tambahnya, seperti dikutip dari The Hill.
Sebuah sumber mengatakan kepada newswire bahwa AS dan sekutu Barat sedang mempertimbangkan apakah Rusia harus tetap berada di dalam G20 . Namun sumber G7 mengatakan kepada Reuters bahwa tidak mungkin negara anggota lain seperti Indonesia, India, Brasil, China, dan Afrika Selatan akan mendukung rencana ini.
Sementara itu juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, hari ini mengatakan bahwa Rusia adalah "anggota penting" G20.
"G20 adalah forum utama untuk kerja sama ekonomi internasional. Ini menyatukan ekonomi utama di dunia, termasuk Rusia, yang merupakan anggota penting kelompok itu. Tidak ada anggota yang berhak mencabut anggota lain dari keanggotaannya," katanya.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan menyinggung topik mengecualikan Rusia dari kelompok itu pada hari Selasa kemarin dengan mengatakan AS akan berkonsultasi dengan sekutunya di lembaga-lembaga seperti G20.
“Kami percaya bahwa itu tidak bisa menjadi bisnis seperti biasa bagi Rusia di lembaga-lembaga internasional dan di komunitas internasional. Tetapi untuk lembaga-lembaga tertentu dan keputusan-keputusan tertentu, kami ingin berkonsultasi dengan Sekutu kami, berkonsultasi dengan mitra kami di lembaga tersebut sebelum membuat pernyataan lebih lanjut," kata Sullivan.
Presiden Rusia Vladimir Putin diperkirakan akan menghadiri KTT G20 di Bali, Indonesia pada Rabu.
(ian)