Gedung Putih Jelaskan Mengapa Biden Tidak akan Kunjungi Ukraina
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Gedung Putih secara efektif mengesampingkan prospek kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden ke Ukraina.
Pemerintah AS memperjelas bahwa opsi tersebut bahkan belum dipertimbangkan. Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki berbicara kepada wartawan, pada Senin (21/3/2022), menjelang perjalanan Biden ke Eropa.
“Kami belum menjajaki opsi ini,” ungkap Psaki ketika ditanya dalam konferensi pers Senin apakah perjalanan ke negara yang dilanda perang itu ada dalam rencana.
Dia telah melalui Twitter pada Minggu menjelaskan Biden tidak memiliki rencana melakukan perjalanan ke Ukraina.
Juru bicara itu mengatakan, untuk presiden mana pun, bepergian ke zona perang tidak hanya membutuhkan pertimbangan keamanan, tetapi juga “sejumlah besar sumber daya di lapangan yang selalu menjadi faktor.”
“Tetapi juga presiden merasa dan tim keamanan merasa bahwa dia dapat melakukan perjalanan yang paling efektif dan berdampak dengan mengadakan pertemuan ini dengan para pemimpin NATO, G7, UE di Brussel untuk menentukan koordinasi militer yang berkelanjutan, koordinasi kemanusiaan dan ekonomi, serta dengan mengunjungi Polandia di sebelahnya untuk membicarakan segala hal, mulai dari pengungsi, bantuan pengungsi, dan bantuan berkelanjutan yang dapat kita berikan bersama,” papar Psaki.
Biden dijadwalkan untuk ambil bagian dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) NATO dan pertemuan lainnya di Brussel pada 24 Maret.
Pemerintah AS memperjelas bahwa opsi tersebut bahkan belum dipertimbangkan. Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki berbicara kepada wartawan, pada Senin (21/3/2022), menjelang perjalanan Biden ke Eropa.
“Kami belum menjajaki opsi ini,” ungkap Psaki ketika ditanya dalam konferensi pers Senin apakah perjalanan ke negara yang dilanda perang itu ada dalam rencana.
Dia telah melalui Twitter pada Minggu menjelaskan Biden tidak memiliki rencana melakukan perjalanan ke Ukraina.
Juru bicara itu mengatakan, untuk presiden mana pun, bepergian ke zona perang tidak hanya membutuhkan pertimbangan keamanan, tetapi juga “sejumlah besar sumber daya di lapangan yang selalu menjadi faktor.”
“Tetapi juga presiden merasa dan tim keamanan merasa bahwa dia dapat melakukan perjalanan yang paling efektif dan berdampak dengan mengadakan pertemuan ini dengan para pemimpin NATO, G7, UE di Brussel untuk menentukan koordinasi militer yang berkelanjutan, koordinasi kemanusiaan dan ekonomi, serta dengan mengunjungi Polandia di sebelahnya untuk membicarakan segala hal, mulai dari pengungsi, bantuan pengungsi, dan bantuan berkelanjutan yang dapat kita berikan bersama,” papar Psaki.
Biden dijadwalkan untuk ambil bagian dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) NATO dan pertemuan lainnya di Brussel pada 24 Maret.