Pentagon Bela Keputusan Zona Larangan Terbang Ukraina Tak Dibahas

Jum'at, 18 Maret 2022 - 13:18 WIB
loading...
Pentagon Bela Keputusan Zona Larangan Terbang Ukraina Tak Dibahas
Pesawat Angkatan Udara Polandia MiG-29 bermanuver di Radom, Polandia, 23 Agustus 2015. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Kepala Pentagon Lloyd Austin mengatakan zona larangan terbang di atas Ukraina tetap tidak dibahas. Dia menjelaskan langkah itu akan berarti konfrontasi langsung antara jet tempur Amerika Serikat (AS) dan Rusia serta kemungkinan perang dengan Moskow.

Ditanya tentang seruan berulang-ulang Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada kekuatan Barat untuk mengendalikan wilayah udara negaranya guna mengusir serangan Rusia, Austin mengatakan pemerintahan Presiden AS Joe Biden tidak akan menerima permintaan tersebut, dengan alasan risiko eskalasi.

“Menegakkan zona larangan terbang sebenarnya berarti Anda berada dalam pertempuran, Anda sedang berperang dengan Rusia. Dan itulah salah satu hal yang telah kami katakan, bahwa presiden kami telah mengatakan, bahwa kami tidak akan melakukannya,” tegas Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.



“Untuk mengendalikan langit, Anda harus mematikan pertahanan udara yang ada di darat dan beberapa sistem pertahanan udara itu ada di Rusia,” papar dia.



Dia menambahkan, “Dan, sekali lagi, tidak ada cara mudah atau sederhana untuk melakukan ini. Tidak, tidak ada yang namanya lampu zona larangan terbang. Zona larangan terbang berarti Anda sedang berkonflik dengan Rusia.”



Austin melanjutkan dengan mencatat bahwa sementara ada beberapa sarana pertahanan "efektif" terhadap rudal dan artileri jarak jauh, zona larangan terbang akan sedikit membantu melawan senjata semacam itu, yaitu ketika digunakan dari dalam wilayah Rusia.

“Roket-roket itu sebenarnya adalah rudal jelajah … yang ditembakkan dari platform udara, saya pikir Anda tahu bahwa itu ditembakkan dari dalam Rusia, jadi zona larangan terbang tidak akan mencegah aktivitas itu,” papar dia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1123 seconds (0.1#10.140)