Trump: Bolton Akan Melanggar Hukum Jika Dia Terbitkan Buku
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan mantan penasehat keamanan nasional John Bolton akan melanggar hukum dan menghadapi dakwaan kriminal jika buku yang dia tulis tentang masa jabatannya di Gedung Putih diterbitkan.
Trump menjelaskan Bolton tahu dia memiliki informasi rahasia dalam bukunya dan dia tidak menyelesaikan proses clearing yang diharuskan untuk semua buku yang ditulis mantan pejabat pemerintah yang memiliki akses pada informasi sensitif.
"Saya akan menganggap semua percakapan dengan saya sebagai presiden sangat rahasia. Jadi itu akan berarti bahwa jika dia menulis buku dan jika buku itu keluar, dia melanggar hukum," kata Trump.
"Itu disebut kecenderungan kriminal. Itu hal besar," papar Trump.
Jaksa Agung William Barr yang berbicara pada acara yang sama menjelaskan, Departemen Kehakiman mencoba agar Bolton menyelesaikan proses izin dan membuat penghapusan informasi rahasia.
Trump memecat Bolton pada September setelah 519 hari bekerja di tengah berbagai perbedaan dalam sejumlah isu kebijakan luar negeri.
Buku Bolton berjudul “The Room Where It Happened: A White House Memoir” itu akan diterbitkan pada 23 Juni. (Lihat Video: Evakuasi Seorang Remaja di Bombana yang Dililit Ular Berjalan Dramatis)
Penerbitnya, Simon and Schuster, dalam rilis berita menyatakan buku itu memberikan sudut pandang orang dalam tentang proses pembuatan keputusan oleh Trump yang tidak konsisten dan berserakan. (Lihat Video: Pemuda di Jombang Membuat Miniatur Sepeda dari Sampah)
Trump menjelaskan Bolton tahu dia memiliki informasi rahasia dalam bukunya dan dia tidak menyelesaikan proses clearing yang diharuskan untuk semua buku yang ditulis mantan pejabat pemerintah yang memiliki akses pada informasi sensitif.
"Saya akan menganggap semua percakapan dengan saya sebagai presiden sangat rahasia. Jadi itu akan berarti bahwa jika dia menulis buku dan jika buku itu keluar, dia melanggar hukum," kata Trump.
"Itu disebut kecenderungan kriminal. Itu hal besar," papar Trump.
Jaksa Agung William Barr yang berbicara pada acara yang sama menjelaskan, Departemen Kehakiman mencoba agar Bolton menyelesaikan proses izin dan membuat penghapusan informasi rahasia.
Trump memecat Bolton pada September setelah 519 hari bekerja di tengah berbagai perbedaan dalam sejumlah isu kebijakan luar negeri.
Buku Bolton berjudul “The Room Where It Happened: A White House Memoir” itu akan diterbitkan pada 23 Juni. (Lihat Video: Evakuasi Seorang Remaja di Bombana yang Dililit Ular Berjalan Dramatis)
Penerbitnya, Simon and Schuster, dalam rilis berita menyatakan buku itu memberikan sudut pandang orang dalam tentang proses pembuatan keputusan oleh Trump yang tidak konsisten dan berserakan. (Lihat Video: Pemuda di Jombang Membuat Miniatur Sepeda dari Sampah)
(sya)