Memanas, Putin Didesak Mengebom Situs Tes Senjata Terbesar AS

Kamis, 17 Maret 2022 - 11:04 WIB
loading...
A A A
Fyodorov, koordinator Gerakan Pembebasan Nasional, menambahkan: "Tentu saja, tidak akan ada jalan kembali setelah menembakkan rudal semacam itu."

"Namun, dalam perang ini kita seharusnya tidak mengancam dengan serangan atau ofensif di Ukraina, tetapi dengan merusak wilayah AS," paparnya.

"Jika kita membuat wilayah AS—katakanlah, risiko 10.000 korban, dari serangan bahkan rudal yang lemah, maka AS akan menganggap ini sebagai ancaman 10 juta korban. Ini adalah psikologi Amerika, bagaimana mereka berpikir tentang negara mereka."

Fyodorov menambahkan bahwa karena persepsi psikologi, tidak akan ada serangan balasan.

Dia juga memperingatkan bahwa rudal Rusia yang dia sarankan itu bisa menjadi ledakan nuklir karena situs pengujian senjata Nevada secara aktif menguji rudal nuklir AS.

Fyodorov memiliki sejarah panjang membuat komentar aneh dan konspirasi tentang hubungan AS-Rusia.

Pada tahun 2014, dia menyamakan musik rock dengan sabotase yang dipicu oleh AS setelah seorang musisi Rusia tampil untuk warga Ukraina yang telantar setelah perang di Donbass.

Kotroversi lain datang pada 2012 ketika dia menggambarkan Rusia dan China sebagai kekuatan utama yang menyelamatkan dunia dari "penjajahan" AS.

Dia juga mengungkapkan ketakutannya akan apa yang disebut "revolusi warna"—yang diselenggarakan oleh kekuatan Barat—yang dia katakan akan mengarah pada pengurangan populasi, perang saudara, sterilisasi anak, "agenda LGBT" dan kelaparan.

Dia juga menyimpulkan pembunuhan politisi oposisi Rusia Boris Nemtsov diatur oleh pembunuh bayaran CIA.
(min)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1479 seconds (0.1#10.140)