Serangan Rusia di Ukraina Berlanjut, Tak Satu Pun Warga Sipil Bisa Dievakuasi
loading...
A
A
A
MOSKOW - Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengumumkan pada Sabtu (5/3/2022) bahwa operasi ofensif di Ukraina akan dilanjutkan mulai pukul 18:00 waktu Moskow.
Rusia menyatakan, “Karena keengganan pihak Ukraina untuk mempengaruhi kaum nasionalis atau memperpanjang gencatan senjata.”
“Tidak ada satu pun warga sipil yang dapat meninggalkan Mariupol dan Volnovakha di sepanjang koridor kemanusiaan. Batalyon nasionalis memanfaatkan gencatan senjata untuk memperkuat posisi mereka,” papar pernyataan Rusia terkait kegagalan mengevakuasi warga sipil, dilansir RT.com.
Atas permintaan pihak Ukraina, gencatan senjata diadakan di daerah sekitar kota Mariupol dan Volnovakha, dengan penghentian total permusuhan yang diberlakukan untuk memastikan evakuasi penduduk sipil.
“Tidak ada satu pun warga sipil yang bisa keluar di sepanjang koridor kemanusiaan yang ditentukan. Populasi kota-kota ini dipegang nasionalis Ukraina sebagai 'perisai manusia',” papar Kementerian Pertahanan Rusia.
Pejabat Ukraina menghentikan evakuasi, menuduh Rusia terus melakukan penembakan meskipun berjanji akan memastikan perjalanan yang aman bagi warga sipil.
Pasukan Rusia memblokade Mariupol, yang telah dikontrol Ukraina. Moskow mengakui kota itu sebagai bagian dari Republik Rakyat Donetsk, yang memisahkan diri dari Ukraina tak lama setelah kudeta 2014 di Kiev.
Mariupol menjadi salah satu target yang hendak dikuasai Rusia karena kota itu menjadi jalur masuk lebih dalam ke wilayah Ukraina.
Rusia menyatakan, “Karena keengganan pihak Ukraina untuk mempengaruhi kaum nasionalis atau memperpanjang gencatan senjata.”
“Tidak ada satu pun warga sipil yang dapat meninggalkan Mariupol dan Volnovakha di sepanjang koridor kemanusiaan. Batalyon nasionalis memanfaatkan gencatan senjata untuk memperkuat posisi mereka,” papar pernyataan Rusia terkait kegagalan mengevakuasi warga sipil, dilansir RT.com.
Atas permintaan pihak Ukraina, gencatan senjata diadakan di daerah sekitar kota Mariupol dan Volnovakha, dengan penghentian total permusuhan yang diberlakukan untuk memastikan evakuasi penduduk sipil.
“Tidak ada satu pun warga sipil yang bisa keluar di sepanjang koridor kemanusiaan yang ditentukan. Populasi kota-kota ini dipegang nasionalis Ukraina sebagai 'perisai manusia',” papar Kementerian Pertahanan Rusia.
Pejabat Ukraina menghentikan evakuasi, menuduh Rusia terus melakukan penembakan meskipun berjanji akan memastikan perjalanan yang aman bagi warga sipil.
Pasukan Rusia memblokade Mariupol, yang telah dikontrol Ukraina. Moskow mengakui kota itu sebagai bagian dari Republik Rakyat Donetsk, yang memisahkan diri dari Ukraina tak lama setelah kudeta 2014 di Kiev.
Mariupol menjadi salah satu target yang hendak dikuasai Rusia karena kota itu menjadi jalur masuk lebih dalam ke wilayah Ukraina.
(sya)