Miliarder Pembelot Rusia Tawarkan Hadiah Rp14,3 Miliar untuk Tangkap Putin

Jum'at, 04 Maret 2022 - 09:10 WIB
loading...
A A A
Konanykhin mengatakan kepada Insider bahwa dia telah menawarkan uangnya untuk membuktikan bahwa perang tidak didukung oleh banyak orang Rusia.

“Jika cukup banyak orang membuat pernyataan serupa, itu dapat meningkatkan kemungkinan Putin ditangkap dan dibawa ke pengadilan,” katanya kepada media tersebut.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah berulang kali menuduh Putin melakukan kejahatan perang, tuduhan yang secara resmi sedang diselidiki oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Konanykhin-yang memiliki kekayaan setidaknya USD300 juta versi Vice, belum pernah ke Rusia sejak dia meninggalkan negara itu pada tahun 1992. Dia juga bersikeras dia tidak takut akan pembalasan dari para loyalis Putin.

“Putin diketahui membunuh lawan-lawannya,” kata Konanykhin kepada Insider. "Dia memiliki jutaan dari mereka sekarang."

Dalam biografinya tentang Unicorn Hunters, yang dia ciptakan bersama dan produser eksekutif, Konanykhin dipuji sebagai pengusaha internasional visioner dan penulis buku terlaris.

“Perjalanan wirausahanya yang luar biasa dimulai pada usia pertengahan dua puluhan ketika ia menciptakan bank terbesar di Rusia pasca-komunis sebelum membelot ke Amerika Serikat,” bunyi catatan biografinya.

Setelah meninggalkan Rusia, menurut Washington Post, Konanykhin mendirikan perusahaan periklanan web di New York setelah diberikan suaka pada 1999—hanya untuk menjalani hukuman penjara dan hampir dideportasi setelah suakanya dicabut pada 2003.

Suaka untuknya akhirnya dipulihkan pada tahun 2007.

Konanykhin merinci pembelotannya dalam bukunya, Defiance: How to Succeed in Business Despite Being Hounded by the FBI, the KGB, the INS, the Department of Homeland Security, the Department of Justice, Interpol and Mafia Hit Men.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1531 seconds (0.1#10.140)