Bela Ukraina, Negara Pasifik Ini Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Rusia
loading...
A
A
A
PALIKIR - Negara Federasi Mikronesia (FSM) mengumumkan pada Jumat (25/2/2022) bahwa mereka secara resmi memutuskan hubungan diplomatik dengan Rusia . Langkah negara kecil di Pasifik itu sebagai pembelaan untuk Ukraina yang telah diinvasi Moskow.
“FSM mengutuk invasi Federasi Rusia ke Ukraina, dan serangan yang tidak dapat dibenarkan dan brutal terhadap rakyat dan wilayahnya, yang negara kami akui sebagai kejahatan yang jelas dan dianggap sebagai bentuk penghinaan tertinggi,” kata pemerintah FSM dalam sebuah pernyataan di situs webnya.
Langkah pemutusan hubungan diplomatik oleh FSM ini mengikuti jejak pemerintah Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan pasukannya untuk menyerang target-target militer di seluruh Ukraina. Operasi itu dimulai pada Kamis dini hari, di mana Putin mengeklaim perlunya "demiliterisasi" dan "de-Nazifikasi" tetangga Rusia.
Meskipun telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Rusia atas situasi saat ini, FSM membiarkan pintu terbuka bagi kedua belah pihak untuk memperbarui hubungan di masa depan. "Jika Moskow menunjukkan komitmen yang dapat ditindaklanjuti untuk perdamaian, persahabatan, kerja sama, dan cinta dalam kemanusiaan kita bersama," lanjut pernyataan pemerintah FSM.
Pemerintah Rusia belum secara terbuka menanggapi langkah pemutusan hubungan diplomatik tersebut.
Sementara Moskow dan FSM menjalin hubungan pada 1999, Rusia tidak memiliki kedutaan di negara Pasifik itu dan kontak antara kedua negara diperkirakan terbatas.
FSM terdiri dari sekitar 607 pulau, dengan luas total 702 kilometer persegi, yang hanya 65 pulau yang berpenghuni. Populasi negara itu di bawah 114.000 jiwa.
Keputusan FSM untuk memutuskan hubungan diplomatik terjadi setelah AS, Inggris, Uni Eropa, dan NATO mengutuk apa yang mereka sebut sebagai serangan "tanpa alasan" Rusia terhadap Ukraina.
Sanksi telah dijatuhkan secara global pada Moskow sebagai tanggapan atas aktivitas militernya di negara itu.
“FSM mengutuk invasi Federasi Rusia ke Ukraina, dan serangan yang tidak dapat dibenarkan dan brutal terhadap rakyat dan wilayahnya, yang negara kami akui sebagai kejahatan yang jelas dan dianggap sebagai bentuk penghinaan tertinggi,” kata pemerintah FSM dalam sebuah pernyataan di situs webnya.
Langkah pemutusan hubungan diplomatik oleh FSM ini mengikuti jejak pemerintah Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan pasukannya untuk menyerang target-target militer di seluruh Ukraina. Operasi itu dimulai pada Kamis dini hari, di mana Putin mengeklaim perlunya "demiliterisasi" dan "de-Nazifikasi" tetangga Rusia.
Meskipun telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Rusia atas situasi saat ini, FSM membiarkan pintu terbuka bagi kedua belah pihak untuk memperbarui hubungan di masa depan. "Jika Moskow menunjukkan komitmen yang dapat ditindaklanjuti untuk perdamaian, persahabatan, kerja sama, dan cinta dalam kemanusiaan kita bersama," lanjut pernyataan pemerintah FSM.
Pemerintah Rusia belum secara terbuka menanggapi langkah pemutusan hubungan diplomatik tersebut.
Sementara Moskow dan FSM menjalin hubungan pada 1999, Rusia tidak memiliki kedutaan di negara Pasifik itu dan kontak antara kedua negara diperkirakan terbatas.
FSM terdiri dari sekitar 607 pulau, dengan luas total 702 kilometer persegi, yang hanya 65 pulau yang berpenghuni. Populasi negara itu di bawah 114.000 jiwa.
Keputusan FSM untuk memutuskan hubungan diplomatik terjadi setelah AS, Inggris, Uni Eropa, dan NATO mengutuk apa yang mereka sebut sebagai serangan "tanpa alasan" Rusia terhadap Ukraina.
Sanksi telah dijatuhkan secara global pada Moskow sebagai tanggapan atas aktivitas militernya di negara itu.
(min)