Tawanan Perang Pertama, Ukraina Tangkap Tentara Rusia
loading...
A
A
A
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Oleg Nicolenko, juga men-tweet gambar para tentara tersebut.
"Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Valeriy Zaluzhny: 'Militer Ukraina telah menangkap tahanan, dua tentara Rusia UNIT 91701 dari resimen infanteri bermotor Yampol," tweet Nikolenko.
Dia menindaklanjuti tweet ini dengan menyatakan Rusia menderita kerugian dalam invasi ini.
“Musuh menderita kerugian. Empat tank Rusia telah dibakar di jalan lingkar Kharkiv,” tweetnya.
"Pasukan Rusia menyerbu perbatasan di wilayah Zhytomyr. Peralatan militer musuh telah menyeberang di pos pemeriksaan Vilcha, militer (Ukraina) dan penjaga perbatasan menerima pertempuran. #RussiainvadedUkraine," sambungnya.
Kementerian Luar Negeri Ukraina juga mengeluarkan siaran pers pada hari Kamis, menyusul invasi pasukan Rusia.
"Atas permintaan Kepala Negara, Kementerian Luar Negeri Ukraina telah memulai prosedur untuk memutuskan hubungan diplomatik sesuai dengan norma-norma yang ditetapkan oleh hukum internasional," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
"Negara kami mengambil langkah ini sebagai tanggapan atas tindakan agresi militer oleh Federasi Rusia terhadap Ukraina," sambung pernyataan itu.
"Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Valeriy Zaluzhny: 'Militer Ukraina telah menangkap tahanan, dua tentara Rusia UNIT 91701 dari resimen infanteri bermotor Yampol," tweet Nikolenko.
Dia menindaklanjuti tweet ini dengan menyatakan Rusia menderita kerugian dalam invasi ini.
“Musuh menderita kerugian. Empat tank Rusia telah dibakar di jalan lingkar Kharkiv,” tweetnya.
"Pasukan Rusia menyerbu perbatasan di wilayah Zhytomyr. Peralatan militer musuh telah menyeberang di pos pemeriksaan Vilcha, militer (Ukraina) dan penjaga perbatasan menerima pertempuran. #RussiainvadedUkraine," sambungnya.
Kementerian Luar Negeri Ukraina juga mengeluarkan siaran pers pada hari Kamis, menyusul invasi pasukan Rusia.
"Atas permintaan Kepala Negara, Kementerian Luar Negeri Ukraina telah memulai prosedur untuk memutuskan hubungan diplomatik sesuai dengan norma-norma yang ditetapkan oleh hukum internasional," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
"Negara kami mengambil langkah ini sebagai tanggapan atas tindakan agresi militer oleh Federasi Rusia terhadap Ukraina," sambung pernyataan itu.