Tentara Ukraina Dilaporkan Kerahkan 5 Sistem Rudal Buk-M1 di Donbass
loading...
A
A
A
DONETSK - Pasukan Ukraina mengerahkan lima sistem rudal antipesawat Buk-M1 di wilayah yang dikuasainya di Donbass . Hal itu diungkapkan Wakil Kepala Milisi Rakyat Republik Rakyat Donetsk (DPR) Eduard Basurin.
“Pada tanggal 20 Februari, lima sistem rudal permukaan-ke-udara Buk-M1 dari resimen rudal anti-pesawat ke-223 yang mampu menyerang pesawat pada ketinggian hingga 22 kilometer dalam jangkauan lebih dari 30 kilometer diamati tiba dan pergi dalam siaga tempur di wilayah komunitas Mangush, Novoaleksandrovka, Toretsk, Kramatorsk dan Kamyshnoye distrik Stanitsa Luganskaya," katanya.
"Namun, milisi rakyat DPR tidak memiliki pesawat terbang di ketinggian ini," imbuhnya seperti dikutip dari kantor berita Rusia, TASS, Selasa (22/2/2022).
Situasi di garis pertempuran di Donbass meningkat pada pagi hari tanggal 17 Februari. Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk (DPR dan LPR) melaporkan pemboman paling masif oleh militer Ukraina dalam beberapa bulan terakhir, yang merusak fasilitas infrastruktur sipil.
Pada 18 Februari, Ketua LPR dan DPR Leonid Pasechnik dan Denis Pushilin mengumumkan evakuasi warga sipil dari wilayah republik ke Rusia atas ancaman permusuhan yang meningkat. Pada 19 Februari, republik Donbass mengumumkan mobilisasi umum.
Pada 21 Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan pengakuan kedaulatan terhadap Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk. Rusia menandatangani perjanjian tentang persahabatan, kerja sama, dan bantuan timbal balik dengan para pemimpin mereka.
“Pada tanggal 20 Februari, lima sistem rudal permukaan-ke-udara Buk-M1 dari resimen rudal anti-pesawat ke-223 yang mampu menyerang pesawat pada ketinggian hingga 22 kilometer dalam jangkauan lebih dari 30 kilometer diamati tiba dan pergi dalam siaga tempur di wilayah komunitas Mangush, Novoaleksandrovka, Toretsk, Kramatorsk dan Kamyshnoye distrik Stanitsa Luganskaya," katanya.
"Namun, milisi rakyat DPR tidak memiliki pesawat terbang di ketinggian ini," imbuhnya seperti dikutip dari kantor berita Rusia, TASS, Selasa (22/2/2022).
Situasi di garis pertempuran di Donbass meningkat pada pagi hari tanggal 17 Februari. Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk (DPR dan LPR) melaporkan pemboman paling masif oleh militer Ukraina dalam beberapa bulan terakhir, yang merusak fasilitas infrastruktur sipil.
Pada 18 Februari, Ketua LPR dan DPR Leonid Pasechnik dan Denis Pushilin mengumumkan evakuasi warga sipil dari wilayah republik ke Rusia atas ancaman permusuhan yang meningkat. Pada 19 Februari, republik Donbass mengumumkan mobilisasi umum.
Pada 21 Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan pengakuan kedaulatan terhadap Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk. Rusia menandatangani perjanjian tentang persahabatan, kerja sama, dan bantuan timbal balik dengan para pemimpin mereka.
(ian)