Uni Eropa Akui Takut Tatanan Dunia Baru Dipimpin Rusia dan China
loading...

Presiden Rusia Vladimir Putin hendak menjabat tangan Presiden China Xi Jinping saat pertemuan di Moskow, Rusia, 5 Juni 2019. Foto/REUTERS
A
A
A
MUNICH - Rusia dan China adalah dua kekuatan "revisionis" yang berusaha mengubah tatanan dunia saat ini. Pengakuan sekaligus ketakutan itu diungkapkan Perwakilan Tinggi Uni Eropa (UE) untuk Urusan Luar Negeri Josep Borell.
Pernyataan itu muncul tiga pekan setelah Moskow dan Beijing membuat pernyataan bersama yang mengecam banyak aspek kebijakan luar negeri Washington.
Rusia dan China pun menyerukan diakhirinya “campur tangan dalam urusan internal negara-negara berdaulat.”
Baca juga: Remehkan Barat, Putin: Rusia Kebal terhadap Berbagai Sanksi
Berbicara di Konferensi Keamanan Munich pada Minggu (20/2/2022), Josep Borell memperingatkan tatanan dunia multilateral liberal saat ini sedang dipertaruhkan, karena persahabatan antara pemerintah Rusia-China menentang norma-norma arsitektur global yang ada.
Baca juga: Kenapa Perempuan Turki Cantik-cantik? Rahasia Itu Akhirnya Terungkap
“30 tahun setelah berakhirnya Perang Dingin, kita menghadapi upaya yang gigih untuk mendefinisikan kembali tatanan multilateral,” papar kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa itu, dilansir RT.com.
Baca juga: Negara-negara dengan Mafia Terbanyak, Nomor 3 Ditakuti di Asia
“Pernyataan ini adalah puncak dari kampanye yang sudah berlangsung lama. Ini adalah tindakan pembangkangan. Ini adalah manifesto revisionis, manifesto untuk meninjau tatanan dunia,” ujar dia.
Pada 4 Februari 2022, setelah pertemuan selama tiga jam di Beijing, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping menandatangani pernyataan bersama.
Pernyataan itu muncul tiga pekan setelah Moskow dan Beijing membuat pernyataan bersama yang mengecam banyak aspek kebijakan luar negeri Washington.
Rusia dan China pun menyerukan diakhirinya “campur tangan dalam urusan internal negara-negara berdaulat.”
Baca juga: Remehkan Barat, Putin: Rusia Kebal terhadap Berbagai Sanksi
Berbicara di Konferensi Keamanan Munich pada Minggu (20/2/2022), Josep Borell memperingatkan tatanan dunia multilateral liberal saat ini sedang dipertaruhkan, karena persahabatan antara pemerintah Rusia-China menentang norma-norma arsitektur global yang ada.
Baca juga: Kenapa Perempuan Turki Cantik-cantik? Rahasia Itu Akhirnya Terungkap
“30 tahun setelah berakhirnya Perang Dingin, kita menghadapi upaya yang gigih untuk mendefinisikan kembali tatanan multilateral,” papar kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa itu, dilansir RT.com.
Baca juga: Negara-negara dengan Mafia Terbanyak, Nomor 3 Ditakuti di Asia
“Pernyataan ini adalah puncak dari kampanye yang sudah berlangsung lama. Ini adalah tindakan pembangkangan. Ini adalah manifesto revisionis, manifesto untuk meninjau tatanan dunia,” ujar dia.
Pada 4 Februari 2022, setelah pertemuan selama tiga jam di Beijing, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping menandatangani pernyataan bersama.
Lihat Juga :